Indovoices.com –Mengelola cukai rokok dan tembakau bukan perkara gampang. Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Nirwala Dwi Heryanto mengungkapkan, pihaknya harus memikirkan berbagai sektor yang membawa kepentingannya masing-masing.
Ia mengungkapkan sektor yang dimaksudnya adalah mulai dari kesehatan, industri, tenaga kerja, pertanian, sampai perdagangan.
“Inilah sulitnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan kesehatan dengan kepentingan perindustrian. Di sisi lain Kementerian Keuangan juga harus nyari uang,” kata Nirwala saat webinar yang diselenggarakan Akurat Poll.
Nirwala mengatakan saat ini yang harus dipikirkan adalah bagaimana mengharmonisasi kepentingan dari masing-masing sektor. Ia merasa tidak bisa hanya mengedepankan sektor kesehatan dengan menekan konsumsi rokok di Indonesia.
“Konsumsi rokok harus turun tapi juga di sisi lain industri harus tetap dipelihara, tetap hidup, karena kaitannya nanti dengan pertanian, tenaga kerjanya bagaimana,” ujar Nirwala.
Untuk itu, Nirwala menegaskan dalam mengambil kebijakan terkait industri rokok ini tidak bisa sembarangan. Ia mencontohkan saat mengambil kebijakan menaikkan tarif cukai rokok.
Nirwala memastikan kenaikan tersebut juga sudah memperhitungkan kepentingan beragam sektor yang ada. Sebab, kata Nirwala, kalau mendahulukan kesehatan tentu sektor industri akan teriak. Begitu juga sebaliknya.
“Kita naikkan juga enggak bisa sembarangan, pengendalian juga konsumsi yang legal maupun ilegal. Sekarang rokok naik, tarifnya tinggi mereka akan mencoba membeli rokok yang lebih murah asal rasanya masih masuk, beli rokok yang lebih murah,” ungkap Nirwala.(msn)