Indovoices.com– Dalam peluncuran Sukuk Tabungan seri 005 (ST005) pada Kamis, (08/08) di kantor Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Dik Doang musisi, sekaligus pemerhati pendidikan, mengatakan bahwa untuk membuat produk Sukuk lebih dikenal masyarakat luas, produk tersebut perlu membuat positioning sebagai sahabat ke target pemasaran, bukan sekedar produk investasi yang melulu berdasarkan hitung-hitungan belaka.
“Kalau saya harus berbicara kepada siapa, saya harus punya wawasan dulu terhadap orang ini. Jadi penting kita hadir, kita memberi manfaat, tapi jangan sekedar. Tapi harus menjadi bagian dari kehidupan (seperti memposisikan diri sebagai sahabat),” jelasnya.
Dwi Irianti Hadiningdyah, Direktur Pembiayaan Syariah, DJPPR Kementerian Keuangan mengapresiasi saran yang diberikan oleh Dik Doang. Di sisi lain, ia mengatakan bahwa Sukuk Indonesia sudah dikenal oleh pasar global melalui Green Sukuk atau Sukuk Hijau.
“Sukuk kita sangat dikenal di dunia internasional, terutama melalui Green Sukuk. Kita adalah pemain atau penerbit Sukuk yang aktif di pasar global dan menjadi penerbit Sukuk terbesar US Dollar Sukuk,” jelasnya.
Green Sukuk adalah Sukuk yang sebagian keuntungannya dialokasikan untuk beragam proyek pelestarian lingkungan, khususnya pembiayaan berkelanjutan berbasis syariah. Dengan membeli Sukuk, secara tidak langsung, para investor telah ikut berkontribusi membangun negara Indonesia.
Sebagai informasi, dikutip dari situs DJPPR, pada 26 Februari 2019 silam, Pemerintah Republik Indonesia menerima penghargaan internasional sebagai Islamic Issue of the Year dan SRI Capital Market Issue of the Year dari International Financing Review Asia di Hong Kong. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemerintah menerbitkan Sukuk Negara di pasar internasional senilai USD3 miliar dan keberhasilan menerbitkan Sukuk Negara di pasar internasional untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan (Global Green Sukuk) senilai USD1,25 miliar pada tanggal 1 Maret 2018. (kemenkeu)