Indovoices.com-Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI telah banyak memberikan kontribusi di bidang kesehatan. Hari ini, Balitbangkes memperingati HUT ke-44, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putrantro, bersama jajaran dari Kementerian Kesehatan menghadiri Ulang Tahun Balitbangkes dengan melakukan dialog bersama para peneliti terkait inovasi riset bidang kesehatan, di kantor Balitbangkes, Jakarta.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan mendukung program pembangunan kesehatan yang merata di Indonesia. Menkes menyampaikan bahwa Badan Litbangkes ini akan terus melakukan pengembangan dan inovasi.
“Balitbangkes sudah cukup memiliki alat dan keahlian yang baik, dan mudah-mudahan ini dalam rangka HUT ke-44 terus bisa maju ke depan dengan detect, dengan makin tepat dan benar, sehingga saya dalam membangun kebijakan penanganan wabah dan sebagainya bisa tepat,” kata Menkes Terawan Agus Putranto.
Data dan informasi menjadi hal yang utama dalam mengambil keputusan serta membuat kebijakan yang tepat. Badan Litbangkes memiliki informasi dan inovasi riset kesehatan yang ada di seluruh Indonesia berupa surveilans kesehatan, riset upaya kesehatan masyarakat, dan intervensi sesuai dengan kebudayaan.
Tak lupa Menkes menyampaikan Selamat Ulang Tahun yang Ke-44 untuk Badan Litbangkes, harapannya agar mempunyai prospek yang besar dalam menjaga kesehatan bangsa melalui : 1) Riset Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular dan Budaya dan Kondisi Sosial terkait Penyakit; 2) Pengembangan Pengobatan Tradisional melalui kearifan budaya lokal.
Dalam laporannya, Kepala Badan Litbangkes, Siswanto menyampaikan Riset tidak hanya untuk dipublikasikan tetapi juga digunakan dalam rangka perbaikan serta pengembangan dalam inovasi dan memberikan rekomendasi dalam mengambil kebijakan di lapangan dan juga dalam menyusun RPJMN.
Meninjau Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi
Sebelum memulai berdialog, Menkes mengunjungi Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof DR. Sri Oemijati yang berisi spesimen dan penelitian penyakit emerging ataupun re-emerging disease. Lab ini juga digunakan sebagai rujukan nasional untuk kesehatan masyarakat dengan keunggulannya dapat melihat urutan DNA dan melihat adanya mutasi virus/bakteri.
“Laboratorium ini memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi untuk penyakit menular yang sangat berbahaya, dapat mengecek bagaimana, apa betul jenis penyakitnya, tidak hanya menduga-duga, supaya keputusan penanganan terhadap wabah penyakit menular baik emerging ataupun re-emerging desease bisa tepat sasaran. Kalau sampai salah mendeteksi obatnya salah, maka akan menyebabkan kerugian negara yang besar,” terang Menkes Terawan.
Selain itu, Menkes mengunjungi Galeri Riset Kesehatan yang berfungsi sebagai ruang pameran ilustratif dengan peninggalan media aslinya atau miniatur proses riset nasional bidang kesehatan dan kedokteran yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan. Hasil Penelitian dan pengembangan kesehatan merupakan kekayaan ilmiah yang perlu digali dan diketahui oleh masyarakat luas serta dimanfaatkan sebagai dokumentasi sejarah panjang.(jpp)