Indovoices.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya tindakan nyata sebagai kelanjutan diskusi antar pimpinan Indonesia dan Australia dalam menyikapi perubahan demografi, transformasi keuangan serta penerapan kebijakan fiskal yang tepat bagi kedua negara. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Menkeu mendorong agar para pengambil keputusan yang terkait memiliki pemikiran yang terbuka (open-minded) dan tidak linier satu arah.
Hal ini disampaikan Menkeu di depan para pejabat serta pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Duta Besar Australia di Jakarta beserta jajarannya serta akademisi dari the Australian National University (ANU) pada acara 2019 Indonesia-Australia High Level Policy Dialogue dengan tema “Demographic Change, Economic Transformation and Fiscal Policy Implications” di Aula Djuanda, Kementerian Kuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (29/04).
Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang dilakukan secara berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Australia sejak tahun 2007. Pertemuan dialog tingkat tinggi ini dilakukan dua kali setahun bergantian di Indonesia dan di Australia.
Lebih lanjut, Menkeu menggarisbawahi bahwa isu yang dibahas pada pertemuan ini sangat krusial bagi Indonesia dan Australia saat ini dan masa yang akan datang karena antara lain terjadinya pelemahan ekonomi dunia saat ini di satu sisi. Di sisi lain, Indonesia sedang menikmati perubahan demografi yang didominasi penduduk usia muda (milenial) yang dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
(Namun demikian) jika tidak berhati-hati ditangani, bonus demografi tersebut tidak bisa dioptimalkan bahkan kondisi tersebut berpotensi menjadi beban bagi Indonesia di masa depan serta negara akan terjebak menjadi negara berpenghasilan menengah (middle-income trap). (btr/hpy/nr)