Indovoices.com- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa dunia menunggu contoh yang diberikan negara anggota G20 mengenai perdagangan bebas dan adil serta tata kelola global.
“Dunia menunggu hasil yang dibahas dalam pertemuan ini,” tutur Menlu Retno dalam pertemuan Menlu G20 di Nagoya, Jepang.
Dalam pertemuan yang dihadiri Menlu 20 negara anggota ekonomi terbesar di dunia itu, Menlu Retno sampaikan dua hal utama yang terkait dengan tata kelola dan perdagangan global dewasa ini.
Pertama, Indonesia tegaskan relevansi perdagangan bebas dan adil di tengah dunia yang diwarnai instabilitas dunia, meningkatnya tensi perdagangan dan geo politik, serta melemahnya pertumbuhan global.
“Perdagangan global harus mengedepankan pendekatan win-win, bukan zero sum,” ujar Menlu Retno.
Indonesia, kata dia, senantiasa berkomitmen untuk mendorong perdagangan bebas dan adil. Komitmen tersebut diwujudkan Indonesia untuk terus menjembatani penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dan di saat yang sama menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara.
Kedua, Indonesia menekankan pentingnya kepemimpinan global untuk mewujudkan tata kelola dunia saat ini.
“Forum G20 harus menjadi platform dan model bagi kepemimpinan global. Kepemimpinan global harus memperkuat nilai-nilai multilateralisme yang dapat mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia,” sebut Menlu Retno.
Selain dua hal tersebut, Menlu Retno juga menggarisbawahi pentingnya membangun kemitraan yang tulus dengan Afrika. Kemitraan yang saling menguntungkan dan komitmen untuk tumbuh bersama dengan negara Afrika adalah bentuk kerja sama yang harus dikembangkan dengan Afrika.
“Kita harus mendukung penuh solusi yang berasal dari Afrika,” ujarnya.
Bagi Indonesia, Kawasan Afrika adalah salah satu prioritas Politik Luar Negeri. Pada tahun 2018, Indonesia menggelar Indonesia-Africa Forum dan dilanjutkan dengan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue tahun 2019. Hal ini dilakukan untuk membangun hubungan ekonomi dan pembangunan yang saling menguntungkan dengan negara Afrika, khususnya dalam bidang infrastruktur.
Pertemuan Tingkat Menlu G20 merupakan pertemuan penutup dari Presidensi Jepang pada G20 Tahun 2019. Setelah Jepang, Presidensi G20 secara berturut-turut akan dipegang oleh Arab Saudi (2020), Italia (2021), India (2022), dan Indonesia (2023).
Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pertemuan Sherpa G20 di bawah Presidensi Arab Saudi akan diselenggarakan di Riyadh pada 4-5 Desember 2019.?
G20 merupakan forum kerja sama negara-negara perekonomian besar dunia yang secara kolektif mewakili 85% GDP dunia, 75% perdagangan global, dan 2/3 penduduk dunia.
G20 beranggotakan 19 negara, yakni Amerika Serikat, Afrika Selatan, Argentina, Australia, Brazil, Britania Raya, China, Kanada, Jepang, Jerman, India, Indonesia, Italia, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Saudi Arabia, dan Turki, serta satu Kelompok Regional (Uni-Eropa). (jpp)