Indovoices.com- Sejalan dengan transformasi ekonomi dalam negeri dan arahan Presiden Joko Widodo untuk pengembangan sumberdaya manusia, Delegasi Republik Indonesia membawa agenda pemanfaatan teknologi guna pengembangan SDM dalam pertemuan pendahuluan negara Anggota G20 (Sherpa G20).
“Salah satu tantangan utama dalam memajukan SDM adalah memastikan tidak adanya educational divide (kesenjangan pendidikan) di tengah masyarakat, terutama antara penduduk kota dan desa, dan kawasan timur dan barat. Karena itu, kita perlu memanfaatkan teknologi untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap ilmu pengetahuan ini”, ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional, Rizal Lukman dalam pertemuan Sherpa G20 di Riyadh, Arab Saudi.
Dalam pertemuan pertama dibawah Presidensi Arab Saudi yang berlangsung dari tanggal 4 s.d. 5 Desember 2019 itu,Indonesia menyampaikan bahwa pengembangan SDM menjadi salah satu kunci pendorong pertumbuhan ekonomi. “Untuk itu, sektor pendidikan perlu mendapat perhatian khusus dari G20. Hal ini sejalan dengan Presidensi Arab Saudi yang menempatkan isu pendidikan sebagai salah satu prioritas utama G20 di bawah keketuaannya,” ungkap Rizal Lukman.
Isu pendidikan merupakan isu sentral bagi transformasi ekonomi Indonesia mengingat pengembangan SDM tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan. Di era digitalisasi ini, Pemerintah harus mampu memanfaatkan kehadiran teknologi untuk menjadi sistem baru metode pembelajaran dan instrumen untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap pendidikan. “Meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan juga memerlukan kolaborasi antara industri, lembaga pendidikan, dan pemerintah,” tutur Rizal.
Dalam Sherpa G20, Indonesia juga menyampaikan adanya isu kekhawatiran akan peluang teknologi menggantikan profesi guru. Menurut Rizal, teknologi hanya alat dan tidak akan serta tidak boleh menggantikan peran guru.
Dorong Adopsi IDEA Hub
Dalam pertemuan kali ini Indonesia juga mendorong G20 untuk tingkatkan kerjasama yan lebih konkret di sektor ekonomi digital. Secara spesifik, Rizal meminta agar G20 dapat mendukung inisiatif IDEA Hub (Inclusive Digital Economy Accelerator) yang merupakan gagasan Indonesia di bawah Pokja Ekonomi Digital G20. “IDEA Hub sendiri merupakan platform digital yang memungkinkan negara dan pelaku ekonomi digital di G20 saling berbagi pengalaman dalam memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengatasi kesenjangan pendapatan,” jelas Rizal.
Mengambil tema “Realizing Opportunities of the 21st Century for All” dengan fokus pada tiga pilar utama, yakni Empowering People (khususnya pemberdayaan perempuan dan pemuda), Safeguarding the Planet (termasuk melalui energi bersih dan berkelanjutan), dan Shaping New Frontiers (melalui pemanfaatan teknologi untuk pembangunan). Pemerintah Arab Saudi mengambil alih Presidensi G20 dari Pemerintah Jepang pada November 2019 dan akan menyelenggarakan KTT G20 pada tanggal 21-22 November 2020. (kominfo)