Indovoices.com-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan, saat ini terdapat 10 sektor industri yang babak belur karena terdampak pandemi virus corona (COVID-19). Sekjen Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, 10 sektor industri tersebut setara dengan 60 persen total industri di Indonesia. Sementara sisanya masih terselamatkan karena adanya permintaan yang masih tinggi.
“Hampir semua sektor industri terkena dampak penyebaran COVID-19. Secara ringkas 60 persen dari industri suffer dan 40 persen moderat atau masih memiliki demand tinggi,” ungkap Achmad dalam rapat virtual bersama Komisi VI DPR.
Menurut Achmad, Kemenperin telah melakukan pemetaan atau pengelompokkan berdasarkan sektor industri yang terdampak paling berat, terdampak moderat hingga yang masih bisa bertahan di tengah pandemi saat ini.
Adapun sektor industri yang terdampak paling berat di antaranya adalah industri peralatan listrik, kabel, semen, keramik, kaca, elektronika, peralatan telekomunikasi, otomotif, dan karet. Lalu juga ada industri alat berat, pesawat terbang, kereta api, galangan kapal, industri tekstil, mebel dan kerajinan.
Padahal 10 industri tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar bagi PDB Indonesia. Sebut saja industri logam yang punya kontribusi ke PDB sebesar 4,17 persen, kemudian industri semen, keramik, dan kaca yang punya kontribusi ke PDB sebesar 3,35 persen. Lalu, industri elektronika dan peralatan telekomunikasi sumbangan ke PDB 2,56 persen, hingga industri otomotif yang memiliki kontribusi ke PDB 5,3 persen,
Sedangkan industri yang terdampak moderat yaitu industri petrokimia. Industri ini memiliki kontribusi sebesar 6,61 persen ke PDB. Sementara itu, industri yang masih memiliki permintaan tinggi di tengah pandemi yaitu industri makanan dan minuman, farmasi, serta industri alat pelindung diri, alat kesehatan, masker, dan sarung tangan.
Industri farmasi diketahui memiliki kontribusi ke PDB sebesar 2,95 persen sementara industri makanan minuman sebesar 36,40 persen. “Sektor industri perlu diberi perhatian lebih terutama yang mengalami dampak paling berat,” tutupnya.(msn)