Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada para jemaah haji asal Indonesia, termasuk dalam hal layanan katering. Jika tahun lalu, Jemaah haji Indonesia hanya mendapatkan 60 kali layanan selama berada di Arab Saudi, tahun ini akan mendapatkan 75 kali layanan katering.
“Sebanyak 40 kali makan di Makkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina,” kata Kasubdit Katering Haji Kemenag, Abdullah Yunus, saat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi 1439H/2018M di Hotel Mariot Medan, akhir pekan lalu.
Dengan demikian, lanjut Abdullah, jemaah haji tidak perlu lagi membawa bekal bahan makanan terlalu banyak selama di Tanah Suci. Sebab, peningkatan layanan katering tahun ini sangat signifikan.
Ia mengingatkan, dengan rata rata dua kali makan sehari, maka layanan katering di Arab Saudi hampir mencapai 90 persen dari masa tinggal jemaah di Saudi.
“Jemaah hanya lima hari tidak mendapat layanan katering, yaitu pada tanggal 5-7 Zulhijah serta 14-15 Zulhijah,” jelas Abdullah seraya mengingatkan jemaah agar tidak menunda makan saat layanan katering sudah diterima.
“Paket katering harus dimakan sebelum batas waktu makan yang tertera pada kemasan,” sambung Abdullah.
Berikut ini daftar distribusi katering jemaah haji:
1.Madinah
Makan siang mulai didistribusikan dari jam 10.00-13.00 waktu Arab Saudi (WAS). “Harapannya sebelum dzuhur sudah terdistribusi semua,” jelas Abdullah.
Untuk makan malam, distribusi dilakukan dari jam 16.00 sampai 20.00 (WAS).
2. Makkah
Makan siang mulai didistribusikan pukul 08.00-11.00 WAS. Makan malam dikirim ke pemondokan jemaah mulai 17.00-21.00 WAS.
3. Armina
Makan pagi mulai didistribusikan pukul 06.00-09.00 WAS. Makan siang 11.00-13.00. Makan malam dikirim mulai 17.00-19.00 WAS.
Koper Dikirim ke Hotel
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, bahwa jemaah haji tahun ini tidak perlu membawa koper dari lobi ke kamar hotel. Sebab, koper akan diantar hingga kamar hotel mereka.
“Tahun lalu, angkut koper dari lobi hotel ke kamar dilakukan oleh jemaah. Tahun ini kita minta pemilik hotel sediakan petugas angkut koper jemaah dari lobi ke kamar,” jelas Sri Ilham.
Sri Ilham juga memastikan bahwa sejumlah layanan yang sudah berjalan dengan baik pada tahun lalu, tetap berjalan tahun ini. Salah satunya adalah keharusan pihak hotel untuk menyediakan air mineral sebanyak satu liter per hari.
Ia menyebutkan, Kementerian Agama telah menyewa 165 hotel di Makkah dan 107 hotel di Madinah. Secara kualitas, hotel yang disewa minimal setara bintang tiga.
Jarak terjauh hotel di Makkah dari Masjidil Haram adalah 4.390 meter (m). Sedang jarak terdekat 900 m. Untuk di Madinah, jarak terjauh dari Masjid Nabawi adalah 650 m. “Semua masuk wilayah markaziah,” tandasnya. (Humas Kemenag/ES)