Indovoices.com-Kepala Desa Pujon Kidul, Malang, Udi Hartoko mengatakan bahwa Dana Desa memaksimalkan ekonomi masyarakat desa. Dari Dana Desa tersebut, ia membuat BUMDesa yang terdiri dari 9 unit usaha BUMDesa yang telah disesuaikan dengan kebutuhan prioritas masyarakat dan potensi daerah melalui musyawarah.
“Untuk menggerakkan ekonomi, kami membuat BUMDes yang bersumber dari Dana Desa,” katanya pada acara The 9th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) 2019 di Nusa Dua, Bali.
Adapun 9 unit usaha dari BUMDes tersebut adalah HIPAM (Air Bersih), Keuangan Agen 46, unit Cafe Sawah, unit Wisata Desa, unit Parkir Wisata Desa, unit Pengolahan Sampah, Toko Desa, Pertanian, dan Produksi Paving dan Batako.
Dari unit yang dikelola tersebut, unit Wisata Desa dan Cafe Sawah adalah yang paling sukses kisahnya hingga ke seluruh Indonesia karena indahnya penataan dan hasil yang diberikan pada Pendapatan Asli Desa.
Ia menegaskan dampak positif Dana Desa yaitu mengentaskan kemiskinan dari 387 jiwa di tahun 2016 menjadi 257 jiwa di tahun 2018. Kemudian membuka lapangan kerja baik dari BUMDes maupun UMKM baru sebanyak 320 usaha, sebanyak 167 pekerja dari desa dan rumah tangga miskin menerima gaji Rp.1,5 juta perbulan. Perbaikan ekonomi dari Dana Desa tersebut pada akhirnya juga mencegah urbanisasi bahkan banyak pula pemuda yang pulang membangun desanya.
Desa Pujon Kidul juga menerima berbagai penghargaan seperti Kampung Iklim Nasional (2016), Desa Wisata Agro (2017), Desa Inspiratif (2018).
Ia mengatakan, hal-hal yang turut menyumbang keberhasilan pengelolaan Dana Desa adalah membangun kepercayaan masyarakat desa dan menguatkan rasa kebanggaan serta rasa memiliki terhadap desanya.
“Tanpa kebanggaan itu, mereka akan keluar dari desanya. Saya (Kepala Desa) hanya outsource sementara, bukan pemilik Dana Desa. Pemiliknya adalah masyarakat desa. Jadi mereka harus merasa dilibatkan. Dengan Dana Desa, Undang-Undang Desa, kami tidak takut lagi untuk berinovasi,” pungkasnya. (kemenkeu)