Indovoices.com-Dengan mewabahnya Covid-19 di dunia termasuk Indonesia, Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak Rp 104,7 triliun modal asing kabur dari Indonesia di dari awal Maret hingga saat ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo pun mengatakan, dari awal tahun 2020 hingga sekarang atau secara year to date(ytd), modal asing yang keluar sudah tercatat sebesar RP 125,2 triliun.
“Ini terutama dari Surat Berharga Negara (SBN) dengan jumlah outflow Rp 112 triliun dan saham sebesar Rp 9,2 triliun. Lainnya dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi korporasi. Memang sebagian besar terjadi di Maret,” jelas Perry.
Meski begitu, Perry masih memandang bahwa likuiditas lebih dari cukup karena bank sentral telah melakukan injeksi likuiditas di pasar keuangan dan perbankan senilai hampir Rp 300 triliun.
Injeksi likuiditas tersebut berupa rupiah di pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 168 triliun, dari repo yang dilakukan bank-bank sebanyak Rp 55 triliun, dan dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) seebsar Rp 75 triliun.
BI juga menyebut akan menggandeng pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), serta melakukan koordinasi dengan pelaku industri dan otoritas terkait termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas pasar modal untuk melakukan operasi pelaksanaan tugas masing-masing dan menjaga perekonomian.
“Kami akan memastikan bahwa pasar keuangan dan sistem pembayaran akan berjalan lancar untuk mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan,” tandasnya.