Indovoices.com-Pertemuan internasional yang harus batal bertambah banyak akibat wabah virus corona Covid-19. Terbaru, perundingan dagang Indonesia dengan Uni Eropa terpaksa ditunda dan djadwalkan ulang.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) seharusnya digelar pekan depan di Bali. Namun hal tersebut tak bisa dilakukan lantaran delegasi Uni Eropa berhalangan karena kekhawatiran virus ini.
“Tapi mereka tidak bisa datang,” kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Perundingan I-EU CEPA telah memasuki putaran ke-9 pada Desember 2019. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas tentan pentingnya minyak kelapa sawit bagi Indonesia.
RI dan Uni Eropa telah membuka opsi pertemuan dilakukan di Indonesia atau di Benua Biru. Kedua pihak juga sepakat pertemuan sejumlah kelompok kerja dilakukan melalui konferensi video, meski belum jelas kapan pelaksanaannya.
Di sisi lain, pemerintah telah mengimbau untuk mempertimbangkan dinas ke luar negeri berdasarkan tingkat kepentingannya. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk tidak berangkat ke Uni Eropa.
Iman belum mengetahui apakah hal tersebut bisa berdampak pada implementasi I-EU CEPA. Adapun, Kemendag menargetkan perjanjian dagang dengan Uni Eropa dapat rampung pada tahun ini. “Kami tetap mengupayakan perundingan berjalan,” ujar dia.
Selain itu, Iman yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Organisasi Kopi Internasional menyatakan bahwa Pertemuan Dewan Kopi Internasional ke-126 berencana untuk ditiadakan. Adapun, pertemuan tersebut dijadwalkan pada 27 April-1 Mei 2020 di London.
Sebelumnya, pameran furnitur International Furniture Expo (IFEX) 2020 juga harus dibatalkan karena munculnya kekhawatiran penyebaran virus corona. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menutup izin acara di keramaian untuk sementara guna mencegah wabah ini menular.(msn)