• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Minggu, 3 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Umum

CORONA & STATISTIK KEPANIKAN

by IndoLife
22 Juni 2020
in Umum
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Kemenkes: 68 dari 70 Spesimen Suspect Corona di Indonesia Hasilnya Negatif
0
SHARES
249
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Indovoices.com –Dr. Neil Ferguson dari Imperial College, London, adalah seorang epidemiologis yang sekarang dikenal sebagai ”Profesor Lockdown”. Pada pertengahan Maret lalu, Ferguson mengumumkan hasil prediksi model matematika angka kematian Covid-19 di Inggris yang menimbulkan kepanikan masyarakat.

RelatedPosts

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Menurut dia, apabila Inggris tidak melakukan lockdown, angka kematian bisa mencapai 510.000 orang. Kedudukannya sebagai Kepala Department of Infectious Disease Epidemiology School of Public Health tentunya mudah dipercaya publik karena pernyataan seorang saintis.

PM Inggris Boris Johnson, yang awalnya lebih percaya dengan pendekatan herd immunity, dalam waktu singkat mengubah kebijakannya dengan menerapkan total lockdown. Model prediksi Ferguson ternyata juga memengaruhi kebijakan lockdown di Amerika Serikat (AS), Perancis, Jerman, dan banyak negara lain di dunia.

Bagaimana tidak, dengan prediksi model Ferguson, tanpa lockdown AS akan memiliki angka kematian 2,2 juta orang, yang tentunya membuat Presiden Trump melakukan kebijakan lockdown segera. ESKALASI KEPANIKAN We are following the science, kalimat yang sering terdengar dari para pengambil kebijakan.

Walaupun banyak pertanyaan dan kritikan yang dilontarkan beberapa ilmuwan akan kebenaran model Ferguson, yang laporan penelitiannya tidak pernah ada peer review, kepanikan massal ini sudah telanjur masuk ke alam bawah sadar masyarakat dunia sehingga menjadi semacam post truth, yaitu kebenaran emosional (belum tentu obyektif) bahwa Covid-19 adalah virus paling berbahaya dalam sejarah kemanusiaan.

Apalagi setiap detik masyarakat dibombardir berita yang membuat eskalasi kepanikan sehingga sulit bagi masyarakat, termasuk para pakar dan terdidik, untuk lebih rasional dan obyektif dalam melihat permasalahan. Salah satu kritikan dilontarkan pemenang hadiah Nobel Kimia 2013, Prof Michael Levitt, dari Stanford University. Levitt yang juga ahli matematika biofisika mengatakan model Ferguson adalah suatu kesalahan fatal.

Dalam sebuah webinar, Levitt membuat pernyataan cukup keras: Imperial College harus bertanggung jawab atas terjadinya resesi dunia mendatang. Menurut dia, kesalahan ini membuat dunia harus menanggung beban triliunan dollar AS.

Kebenaran sebuah model statistika sangat tergantung pada asumsi dan parameter yang dipakai dalam pengembangannya. Cato Institute menganalisis model yang dipakai Ferguson, bagaimana angka kematian 2,2 juta penduduk AS didapat. Ternyata salah satu asumsi yang dipakai Ferguson dalam modelnya adalah sebanyak 81 persen populasi akan terinfeksi Covid-19.

Padahal, pada pandemi flu Spanyol 1918-1919 yang mematikan saja tak lebih dari 28 persen populasi AS yang terinfeksi (kenaikan asumsi hampir 300 persen). Asumsi lainnya adalah tingkat kematian (infection fatality rate/IFR) 0,66, sedangkan hasil studi Oxford University (Centre for Evidence-Based Medicine) IFR Covid-19 diperkirakan 0,1-0,36. Sekelompok saintis dari Stanford University melakukan tes serologi untuk melihat antibodi dari 3.300 orang di Santa Clara, California, secara acak, dan ternyata jumlah angka yang positif terinfeksi diperkirakan 50 sampai 85 kali lebih tinggi dari yang terdeteksi. Artinya, populasi yang terinfeksi banyak yang tak bergejala (asymptomatic-OTG) atau gejala ringan sehingga tak menyadari dirinya sakit tentunya tak akan tercatat dalam data.

Namun, hasil tes serologi menunjukkan tubuhnya sudah memiliki antibodi yang berarti pernah terinfeksi sebelumnya. Perhitungan IFR dari studi Stanford University 0,12-0,2 masih dalam kisaran hasil perhitungan tim Oxford University. Artinya, model Ferguson memakai asumsi IFR 300-500 persen lebih tinggi.

Pengalaman saya pribadi bekerja sebagai data analyst di Tufts University tahun 1987-1992 kerap menggunakan model ekonometrika dan structural modelling, termasuk untuk disertasi saya.

Bagi yang paham ekonometrika pasti mengetahui bagaimana sensitifnya sebuah model apabila parameter dan asumsinya diubah. Juga ada istilah garbage in and garbage out (masuk sampah, keluar sampah) untuk mendapatkan hasil sesuai keinginan peneliti. Berbagai percobaan model sudah pernah saya lakukan dengan hasil berbeda tergantung asumsi dan parameternya. Inilah yang membuat saya selalu bersikap skeptik terhadap hasil penelitian karena model yang dikembangkan, apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonometrika.

Model statistika sangat berguna untuk memprediksi sesuatu, tetapi penggunaannya bisa dipengaruhi agenda peneliti, kepentingan, atau ”pesanan” yang tentunya melanggar prinsip-prinsip keilmuan. Skandal The Lancet, sebuah jurnal ilmiah bergengsi yang menerbitkan artikel tentang bahaya hidroksiklorokuin (HCQ) untuk pengobatan Covid-19, bukti nyata bahwa tidak semua saintis dapat dipercaya. Artikel terpaksa ditarik karena memakai data palsu.

Padahal, WHO langsung menginstruksikan pelarangan HCQ untuk Covid-19. Sebelumnya, HCQ dianggap obat mujarab yang aman dan murah untuk Covid-19 sehingga Presiden Trump menganjurkan untuk dipakai. Ada anggapan, penerbitan artikel ilmiah palsu itu karena agenda politik untuk mempermalukan Trump. Anggapan lain adalah adanya pesanan khusus perusahaan farmasi akibat terlalu murahnya obat HCQ.

Ada seorang dokter mengomentari terbitnya artikel tersebut, ”This racket has been going on for a long time. Pharmaceutical industry, which stand to make money, pay both doctors and the journals millions of Dollars to publish what is essentially fake data and analyses (Kekacauan ini sudah berlangsung lama. Industri farmasi yang tujuannya mencari uang membayar jutaan dollar kepada para dokter dan jurnal-jurnal untuk memublikasikan apa yang sebenarnya hanya data dan analisis palsu).” (National Herald, 13/6/2020). COMMON SENSE Pendekatan common sense dalam penanganan pandemi tanpa membuat kepanikan adalah negara Swedia. Dr Anders Tegnell adalah seorang epidemiologis yang memberikan nasihat langsung kepada PM Stefan Löfven untuk tidak menerapkan lockdown karena percaya dengan pendekatan herd immunity.

Semua sekolah dari TK sampai SMP tetap berjalan seperti biasa, kantor tetap buka, kafe dan restoran tetap ramai pengunjung (imbauan saja untuk social distancing), serta boleh ada kerumunan maksimal 50 orang. Padahal, prediksi model Ferguson untuk Swedia tanpa lockdown dapat mencapai 40.000 kematian pada 1 Mei dan bisa mencapai 100.000 pada Juni. Ternyata data kematian pada akhir Mei 4.000 orang atau hanya sekitar 0,04 persen dari prediksi model Ferguson. Swedia memang memiliki angka kematian relatif tinggi dibanding negara-negara Skandinavia lain. Menurut Tegnell, kesalahan yang terbesar adalah kurangnya antisipasi perlindungan ekstra di panti wreda (nursing home) yang membuat sekitar 50 persen kematian adalah para lansia yang memang sudah memiliki penyakit penyerta sebelumnya. Namun, dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang menerapkan lockdown, data 1 Juni 2020 (Statista.com), Swedia menduduki peringkat kelima kematian per kapita tertinggi setelah Belgia, Spanyol, Inggris, dan Italia. Artinya, negara-negara yang menerapkan lockdown ketat memiliki kematian lebih tinggi dibanding Swedia yang menerapkan herd immunity (walaupun kita masih menunggu keberhasilannya). Karena lockdown, Inggris dan Italia tahun ini dipredikasi mengalami kontraksi ekonomi 25-30 persen, sedangkan Swedia diprediksi 8 persen (Bloomberg, 16/6/2020).

Belum lagi ongkos sosial yang harus dibayar, seperti kesehatan mental masyarakat yang stres karena terisolasi dan kehilangan pekerjaan. Baru-baru ini sekitar 500 dokter di AS ikut menandatangani sebuah surat terbuka kepada Presiden Trump, menuntut lockdown diakhiri.

Alasannya, akibat lockdown, angka bunuh diri meningkat, jumlah penelepon suicide hotline naik 600 persen, penjualan minuman keras naik 300-600 persen, serta kematian karena penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stres dan depresi meningkat. Belum lagi yang dialami anak-anak. Diperkirakan sekitar 40 persen anak telah mengalami depresi dan kecemasan (JAMA Pediatric, 24/4/2020).

Ini bisa menjadi bom waktu karena depresi pada anak dapat berlanjut paling tidak 10 tahun ke depan dengan berbagai bentuk masalah kesehatan jiwa yang dapat menurunkan kualitas SDM mendatang.

Memang mudah membuat masyarakat panik, apalagi dengan memaparkan data statistik. Ada sebuah berita berjudul ”Mengapa Angka Kematian Anak akibat Virus Corona di Indonesia Tinggi?” Ternyata yang dimaksudkan tinggi adalah jumlah kematian yang sudah mencapai 14 orang (0-18 tahun) (data 4 Juni 26 orang).

Data dari berbagai belahan dunia angka kematian usia 0-18 tahun memang mendekati 0 persen. Kalau kita analisis secara perspektif, jumlah kematian usia 0-5 tahun akibat pneumonia di Indonesia adalah 19.000 orang per tahun atau setara 4.600 kematian anak balita dalam kurun waktu tiga bulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Artinya, angka kematian pneumonia sekitar 180 kali lebih tinggi daripada Covid-19.

Mengapa masyarakat tidak panik dengan pneumonia dan orangtua tidak takut mengirimkan anaknya ke sekolah? Saya bayangkan kalau media terus-menerus melaporkan data statistik kematian pneumonia setiap hari atau data 300 orang meninggal per hari akibat TBC, pasti masyarakat panik dan menuntut lockdown, terutama mereka yang ekonominya sudah mapan atau yang mendapatkan gaji tetap dan nyaman bekerja di rumah atau yang memiliki agenda ekonomi-politik tertentu. (Ratna Megawangi Pendiri Indonesia Heritage Foundation) tentang klaim “berdasar science” yang ternyata keliru)

IndoLife

IndoLife

Related Posts

Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

by infonesia
6 Juni 2025
0

indovoices.com - Sistem judi online dirancang sedemikian rupa untuk membuat pemain kalah. Korban tidak hanya mengalami kerugian materi, tetapi juga terjebak...

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

by Dahono Prasetyo
30 Desember 2021
0

Seorang warga Jatikarya Bekasi yang merupakan salah satu ahli waris lahan terkena proyek Tol Cibitung-Cimanggis, akhirnya menulis surat kepada Presiden...

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

by Dahono Prasetyo
3 Desember 2021
0

Pembangunan ekonomi yang massive di era pemerintahan Presiden Jokowi patut di apresiasi. Target Indonesia  menjadi 10 besar negara maju pada...

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

by Dahono Prasetyo
22 November 2021
0

Seorang pejabat dinas Kabupaten Sumedang berinisial AS diduga melakukan penipuan kepada sejumlah investor dari Jakarta dan Bandung. Modus yang dilakukannya...

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

by Dahono Prasetyo
4 November 2021
0

Tanggal 5-7 November Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) melaksanakan hajatan organisasi bertajuk Konggres Persatuan dan Kesatuan Kebangkitan Kaum Marhaenis Indonesia. Agenda...

Panggil Aku Ojing Saja

Panggil Aku Ojing Saja

by Dahono Prasetyo
20 Oktober 2021
1

Terlahir dengan nama Yohanes Suparyanto Raharjo. Jalan hidupnya tergolong penuh aneka warna. Meskipun "warna" menjadi orang kaya materi menjadi satu...

Next Post
China Tak Lagi Masuk Daftar, Ini 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia

Covid-19: Apa Itu Gelombang Kedua dan Kapan Situasi Ini Terjadi?

Please login to join discussion

Recommended

PANRB-UI akan Lakukan Survei Persepsi Masyarakat tentang Profesionalisme ASN

ASN Dibatasi Bepergian ke Luar Daerah Selama Libur Nataru

5 tahun ago
Kemiskinan, Pendidikan Terbatas, dan Budaya Mengikat Picu Perkawinan Anak

Kemiskinan, Pendidikan Terbatas, dan Budaya Mengikat Picu Perkawinan Anak

6 tahun ago

Popular News

  • 🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com