Indovoices.com –PBNU mendapatkan hibah tanah 10 hektar di Sentul City atas prakarsa Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mengungkapkan alasan Luhut memprakarsai hibah tanah tersebut.
“Pak Luhut bilang dalam sambutan beliau bahwa beliau ingin mewujudkan percakapan beliau dengan Gus Dur 20 tahun yang lalu soal perlunya NU punya universitas sendiri,” kata Yenny saat dihubungi, Kamis (21/1).
Luhut dan Gus Dur pernah berbicara terkait pengembangan kualitas pendidikan NU. Namun, rencana tersebut belum terwujud sampai Gus Dur Wafat. Menurut Yenny, Luhut mempunyai utang moral mewujudkan visi tersebut.
Namun, tanah 10 hektar itu bukan punya Luhut secara pribadi, tetapi milik Sentul City. Ia tidak tahu hubungan Luhut dengan Sentul City.
“Mungkin teman lama juga. Yang sumbang Sentul City, difasilitasi oleh Pak Luhut sebagai pribadi. Saya tidak paham juga,” ujar Yenny.
Yenny turut hadir dalam penyerahan sertifikat antara Luhut dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil. Selain itu, ada perwakilan dari Sentul City Tranggono Ting.
Rencananya hibah tanah 10 hektar tersebut bakal dibuat untuk universitas. Hanya saja, Yenny belum bisa mendetailkan mengenai proses pembangunan hingga target yang ditetapkan.
“Rencananya begitu (untuk mendirikan Universitas NU),” ungkap Yenny.
Seperti diketahui, awal mula keinginan Luhut mencarikan hibah tanah adalah saat berkomunikasi dengan Gus Dur yang pada saat itu masih menjabat sebagai presiden. Luhut dan Gus Dur berbincang mengenai pengembangan pendidikan di NU.
“Dulu cerita lama dengan Gus Dur waktu beliau masih presiden kami jalan-jalan pernah beliau cerita mengenai pendidikan. Saya bilang waktu itu, Gus kenapa enggak kita bikin sekolah NU yang berkualitas. Iya pak luhut bener-benar gitu,” kata Luhut berdasarkan video yang diunggah di sosial media NU Channels pada Kamis (21/1).
Luhut mengatakan saat itu Gus Dur juga menceritakan NU mempunyai tanah di antara Surabaya dan Malang. Namun, rencana membuat sekolah NU tersebut belum bisa terwujud sampai Gus Dur meninggal dunia.
Meski begitu, Luhut mengaku tetap berupaya mewujudkan keinginan tersebut dengan mencarikan tanah. Hingga akhirnya mendapat di wilayah Sentul City.
“Sementara itu saya nyari terus kemudian ketemu teman ini Tranggono Ting, teman lama. Saya bilang kenapa kamu punya tanah itu kasih buat pendidikan buat NU gitu. Terus beliau setuju dengan anunya dan beliau alokasikan 10 hektar,” ungkap Luhut.
(msn)