Indovoices.com –Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di DKI Jakarta sudah berlangsung sejak Jumat (15/1/2021).
Hal tersebut dimulai dengan pencanangan vaksinasi di Balai Kota DKI pada Jumat pagi, yang dibuka oleh kata sambutan dari Gubernur Anies Baswedan.
Anies, yang tidak disuntik vaksin lantaran pernah positif Covid-19, meminta semua orang yang nantinya telah divaksin untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
“Jadi, pesan penting dalam program vaksinasi ini adalah alhamdulillah kita bisa terlindungi, sekarang mari tanggung jawab kita melindungi yang lain agar yang lain tidak terpapar,” kata Anies.
Dengan pencanangan tersebut, maka vaksinasi secara resmi mulai disebarkan ke masyarakat yang dibagi menjadi empat tahap.
Seperti yang dicanangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tahap pertama yang berhak mendapat vaksinasi adalah tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan sebagainya.
Di DKI Jakarta, vaksinasi Covid-19 terhadap para nakes telah berlangsung kemarin.
Ivana Pakpahan salah satunya. Perawat kamar bedah di Rumah Sakit Antam Medika, Pulogadung, Jakarta Timur itu mengaku telah disuntik vaksin Sinovac pada Jumat siang.
“Saya disuntik di RS Antam Medika, pada sesi kedua sekitar jam 1 siang,” ujar Ivana Sabtu (16/1/2021).
Kronologi
Ivana memaparkan, dirinya mengetahui informasi untuk divaksin lewat pesan singkat yang ia dapatkan pada 2 Januari 2021.
Pada hari vaksinasi, Ivana mengatakan prosesnya berjalan lancar.
Dia mengaku tidak gugup dan justru senang bisa turut mendapatkan vaksinasi tahap pertama.
“Cukup bawa tiket vaksin. Tidak lama bagi saya untuk menunggu giliran. Yang menyuntik dokter dari RS tempat saya bekerja,” bebernya.
Setelah mendapat suntikan, Ivana mengaku bisa melanjutkan pekerjaan seperti biasa.
“Setelah vaksin, saya diobservasi selama 30 menit. Saya harus tetap berada di lokasi vaksin,” ucap Ivana.
“Setelah 30 menit, saya merasa tidak ada keluhan. Setelah itu, saya diizinkan untuk kembali bekerja. Saya juga mendapat sertifikat vaksin,” ungkapnya.
Jangan takut vaksin
Sebelumnya, dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona virus Disease 2019 (Covid-19), dijelaskan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
Surat itu juga menerangkan bahwa reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.
Beberapa reaksi yang mungkin terjadi seperti reaksi lokal yang mencakup nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan, reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot atau sendi, hingga sakit kepala.
Terkait hal itu, setelah melalui 1 hari pasca vaksinasi, Ivana menyatakan dirinya tidak mengalami keluhan atau efek samping apapun.
Dia pun menantikan vaksinasi dosis kedua yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Januari 2021.
“Setelah 1 x 24 jam, saya tidak ada keluhan (usai divaksin). Vaksin dosis kedua infonya akan diberikan tanggal 29 Januari 2021 ,” ujar Ivana.
Karena sudah merasakan vaksinasi Covid-19, Ivana pun berpesan agar masyarakat tidak perlu takut atau cemas disuntik vaksin.
“Jangan takut untuk divaksin. Setelah diberikan vaksin, wajib melakukan protokol kesehatan 3M dengan benar,” tutupnya.(msn)