Indovoices.com- Virus korona pada dasarnya mudah untuk dihancurkan. Setiap partikel virus terdiri dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul lemak berlemak. Dan karena cangkang sel sangat mudah dihancurkan oleh sabun, hanya dengan mencuci tangan selama 20 detik pun sudah bisa menghancurkan virus tersebut.
Dilansir dari The Atlantic, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 (nama resmi dari virus korona jenis baru ini) dapat bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kardus dan sekitar dua hingga tiga hari dengan baja dan plastik. Virus-virus ini membutuhkan tubuh (inang) untuk menjadi tempat bertahan hidup.
Susan Weiss, dari University of Pennsylvania, telah mempelajarinya selama sekitar 40 tahun. Pada awalnya, hanya sedikit ilmuwan yang mau mempelajari mengenai virus korona, yang sedikit membengkak setelah epidemi SARS tahun 2002. “Sampai saat itu orang memandang kami sebagai bidang terbelakang dengan tidak terlalu penting bagi kesehatan manusia ,” ujar Susan.
Bentuk dari SARS-CoV-2 sendiri, pada dasarnya seperti spiky ball dengan ciri khasnya yang memiliki runcing. Runcing-runcing tersebut adkan dikenali dan menempel pada protein yang bernama ACE2, yang ditemukan di permukaan sel tubh. Ini adalah langkah pertama virus korona menyebabkan infeksi.
“Tekstur dari SARS-CoV-2 yang memiliki runcing itulah yang membuatnya menempel lebih kuat pada ACE2 dibandingkan SARS. Dan inilah yang memungkinkan terjadinya penularan dari manusia ke manusia,” kata Angela Rasmussen dari Columbia University. Secara umum, semakin ketat ikatan, semakin sedikit virus yang diperlukan untuk memulai infeksi.
Bagian runcing pada virus korona terdiri dari dua bagian yang terhubung, dan runcing tersebut akan akan masuk ke dalam sel sehingga bisa memasuki sel inang. Dan virus ini itu tampaknya efektif menginfeksi manusia, meski berasal dari hewan. Hewan yang memiliki SARS-CoV-2 adalah kelelawar, kemudian melompat ke manusia baik secara langsung atau melalui spesies lain. (msn)