Indovoices.com –Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta mendorong pengembangan vaksin Nusantara. Vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu dinilai perlu diperlakukan adil.
“Mungkin sebaiknya BPOM didorong untuk adil dengan memberikan fasilitas yang sama seperti saat vaksin Sinovac akan digunakan,” kata mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam keterangannya, Sabtu, 27 Februari 2021.
Keadilan yang dimaksud Dahlan, yakni segala kemudahan dan fasilitas bagi vaksin Sinovac diterapkan juga untuk vaksin Nusantara. Menurut dia, pengembangan vaksin Nusantara menggembirakan dan harus disambut baik.
Dahlan menyebut vaksin Nusantara memiliki keunggulan sebagai vaksin terapi sekali pakai, sehingga lebih awet dan murah. Vaksin tersebut juga telah menjalani uji klinis fase I.
“Betul-betul diteliti 28 orang yang sudah menjalani dalam waktu yang cukup dan dalam penelitian yang cukup, tidak ada efek samping, kemudian memang timbul imunitas,” papar dia.
Dahlan optimistis uji klinis vaksin Nusantara tahap II dan III berjalan mulus. Sehingga, BPOM bisa mengevaluasi serta memberikan izin produksi dan edar.
“Vaksin Nusantara akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di tengah perlombaan vaksin global, tutur Dahlan.
Terawan mengumumkan timnya tengah mengembangkan vaksin covid-19 yang dinamakan Vaksin Nusantara. Terawan menggandeng peneliti dari Laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang untuk mengembangkan vaksin yang diklaim membentuk daya tahan tubuh seumur hidup itu.(msn)