Indovoices.com –Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 1.800 orang yang mendaftar jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.
Seperti diketahui, pemerintah melalui PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinovac, dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Proses uji klinis dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan melibatkan tim dari Fakuktas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
“Sudah ada 1.800 sukarelawan yang sudah mendaftar dan hingga akhir Agustus,” kata Penny dalam keterangan persnya di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sementara itu target jumlah relawan adalah 1.620 orang.
Dalam kesempatan itu, Penny juga mengatakan, hingga saat ini tercatat 500 relawan yang sudah direkrut. Dari jumlah itu sebagian besarnya sudah dilakukan penyuntikan.
Penny menambahkan BPOM akan terus mengawal proses uji klinis ketiga calon vaksin tersebut untuk memastikan keamanannya saat lulus uji dan diproduksi massal.
“BPOM akan terus melakukan pengawalan, regulatory dalam pengembangan vaksin. Kita sudah memulai dengan penyusunan pemberian persetujuan protokol uji klinik,” kata Penny.
“Nanti kemudian kita kawal dalam pelaksanaannya. Kemudian evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use otorization atau izin pada masa darurat,” lanjut dia.
Presiden Joko Widodo menegaskan adanya komitmen pengadaan 20-30 juta vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini.
Vaksin tersebut sudah dalam bentuk produk jadi.
“Alhamdulillah sudah dapat komitmen 20 juta-30 juta vaksin pada akhir 2020. Ini dalam bentuk barang jadi,” ucap Jokowi saat memberi pengarahan kepada para gubernur lewat konferensi video dari Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (1/9/2020).
Komitmen pengadaan vaksin dilakukan atas kerja sama antara Indonesia melalui PT Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.
Sampai akhir 2021, komitmen yang disepakati mencapai 290 juta vaksin.
Jokowi mengatakan, saat ini semua negara sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Kita rebutan, berlomba-lomba dengan negara lain dalam mendapatkan akses vaksin secepat-cepatnya,” kata Jokowi.(msn)