Indovoices.com –Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menegaskan tidak ada kebocoran data peserta BPJS Ketenagakerjaan. BP Jamsostek pun memastikan data kepesertaan yang dikelola BP Jamsostek sampai saat ini masih aman terlindungi.
Sebelumnya, beredar informasi kebocoran data 279 juta warga Indonesia dijual dalam forum peretas Raid Forums. Dari jumlah tersebut, sebagian diduga kuat berasal dari data BPJS Kesehatan.
Juru bicara Kemkominfo Dedy Permadi menyampaikan dugaan kuat bahwa data itu milik BPJS berasal dari sejumlah data yang dibocorkan, yakni nomor kartu peserta BPJS, kode kantor BPJS, data keluarga, tanggungan jaminan kesehatan, hingga status pembayaran jaminan.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, pihaknya telah membuat tim untuk melakukan pengecekan dalam memastikan apakah data 279 juta data yang bocor itu berkaitan dengan data BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, kata Pramudya tim BP Jamsostek yang ditugaskan tidak menemukan indikasi adanya kebocoran data, dan sampai dengan hari ini tidak menemukan indikasi kebocoran data itu bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Keamanan dan kerahasiaan data peserta itu menjadi concern bagi kami. BPJS Ketenagakerjaan memiliki kepedulian melindungi data tersebut. Jadi, harapannya informasi yang kami sampaikan ini bisa menenangkan teman-teman terutama peserta, bahwa data yang ada di BPJS Ketenagakerjaan dengan isu yang terakhir itu, tidak terkait dengan apa yang beredar saat ini,” kata Pramudya saat konferensi pers virtual, Senin (31/5).
Pramudya mengatakan, terkait dengan keamanan data peserta, selama ini BPJS Kesehatan bekerja sama dengan pihak eksternal yang memiliki kompetensi pada bidang keamanan data. Oleh sebab itu, BPJS Ketenagakerjaan memastikan data peserta terlindungi dan aman.
Pramudya menekankan bahwa keamanan data harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya BPJS Ketenagakerjaan selaku pengelola jaminan kesehatan, tetapi juga harus menjadi concern bagi peserta.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada seluruh peserta untuk ikut menjaga kerahasiaan data dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya kata Pramudya, dengan merahasiakan data pribadinya serta tidak menyebarkannya kepada pihak-pihak lain.
“Dilapangan kami masih melihat indikasi peserta yang mengunakan jasa-jasa dalam klaim melalui calo dan segala macam, dimana ketika itu terjadi, maka data peserta bisa berpindah kepada calo tersebut,” imbuh Pramudya.