Indovoices.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai leading sector dalam penanggulangan terorisme tidak berhenti menjalin koordinasi antaraparat penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana terorisme.
Semakin hari, kerja sama lintas sektoral yang terus diupayakan sejak awal berdirinya BNPT kian erat terjalin, termasuk dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang bertanggung jawab secara langsung dalam penanganan narapidana terorisme (napiter).
Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menerima kunjungan Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami di salah satu Gedung Kementerian, Jakarta.
Dalam pertemuan ini dibahas terkait proses penempatan dan upaya-upaya intervensi khusus dalam pembinaan napiter serta peningkatan fasilitas keamanan di lapas-lapas high risk. Selain itu, dibahas pula terkait kesejahteraan dan keamanan kepala lapas maupun petugasnya.
“Berbagai isu permasalahan telah kita bahas bersama dalam pertemuan ini beserta solusi dan treatment untuk menghadapinya. Sekarang ada lapas baru di Karanganyar, Nusakambangan, contohnya, kita sedang memetakan dan melakukan asesmen siapa yang harus kita tempatkan disana dan apa dampak penempatan tersebut,” ungkap Suhardi Alius.
Sementara itu, Sri Puguh Budi Utami menambahkan bahwa komitmen untuk menjalin sinergi dengan BNPT dapat membantu mereduksi hambatan dalam proses pengawasan dan pendampingan napiter.
Terlebih, dijelaskan bahwa ada perhatian khusus untuk memindahkan napiter di lapas resiko tinggi, salah satunya karena dinilai memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan paham radikal, bahkan bisa membuat jaringan baru meski berada di dalam sel tahanan.
“Terorisme merupakan kasus serius, pasti penanganannya juga harus khusus. Intervensi yang dilakukan juga khusus tentunya, inilah mengapa kami berkoordinasi secara intensif dengan BNPT dan jajaran karena mengetahui profiling awal, selanjutnya pembinaan kami lakukan agar tepat sasaran,” jelasnya.
“Jangan bicara jumlah, tapi ketika yang kita hadapi adalah (napiter) yang sangat punya pengaruh, akan berdampak signifikan, tidak hanya kepada warga binaan lain namun juga petugas kami di lapangan. Kita harus perkuat sinergitas ini dalam rangka mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, khususnya berbagai gangguan keamanan dan ketertiban di dalam maupun dari luar lapas,” sambungnya. (jpp)