Indovoices.com- Narkoba dan terorisme merupakan bentuk kejahatan serius yang tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia. Maka itu, penanggulangan terhadap bentuk kejahatan tersebut membutuhkan langkah tepat dan kerja sama yang baik antarinstansi terkait.
Membulatkan tekad untuk bekerja sama, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) telah meneken Nota Kesepahaman dan siap bersinergi menanggulangi bahaya radikalisme dan narkoba.
Bertempat di salah satu Gedung Kementerian di Jakarta, penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut lengkap dihadiri jajaran pimpinan, yakni Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dan Kepala BNN Komjen Heru Winarko.
Nota Kesepahaman antara BNPT dan BNN ini bertujuan untuk mewujudkan sinergi dalam pelaksanaan serta pencapaian fungsi, serta meningkatkan peran aktif kedua belah pihak sesuai dengan fungsi masing-masing dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika dalam penanggulangan tindak pidana terorisme.
Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman meliputi pertukaran data dan/atau informasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penyebarluasan informasi, peningkatan peran serta kedua pihak dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika dan penanggulangan Tindak Pidana Terorisme, deteksi dini atas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, pemanfaatan sarana dan prasarana milik kedua pihak, dan kegiatan lain yang disepakati.
Disaksikan puluhan pejabat kedua instansi, kegiatan penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlanjut dengan pemberian cenderamata serta foto bersama.
Ditemui di akhir acara, baik Kepala BNPT dan Kepala BNN menyepakati masalah narkotika dan radikalisme membutuhkan kolaborasi kerja sama. Terciptanya masyarakat dan negara yang bebas dari bahaya radikalisme dan narkotika serta imun terhadap keduanya diharapkan dapat tercipta dari upaya kerja sama ini.
“Kita kerjasamakan dan fasilitas apapun yang ada di BNPT dan BNN akan kita kolaborasikan, termaksud aktivitas di lapangan, dan mudah mudahan harapan kita tentunya semakin banyak kesadaran masyarakat mengerti masalah bahaya narkoba dan intoleransi dan radikalisme, sehingga akan memiliki imunitas untuk menghadapi itu semua,” ujar Kepala BNPT.
“Saya kira obyek dari BNPT dengan BNN itu sama dan menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, kita saling bahu-membahu untuk menyelamatkan demografi kita sesuai dengan harapan Bapak Presiden, 2045 kita bisa mendapatkan bonus dan bisa menjadi 4 atau 5 besar ekonomi dunia ini akan terwujud kalau modus demografi kita terhindar dari pengaruh radikalisme dan intoleran, dan dari narkoba sehingga mereka bisa kuat menjadi SDM yang unggul,” sambung Kepala BNN. (jpp)