Indovoices.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu mendeteksi 35 titik panas indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau berdasarkan citra satelit.
“Di Pulau Sumatra hari ini terdeteksi 54 titik panas, sebagian besar di antaranya menyebar di Riau dengan jumlah mencapai 35 titik,” kata Staf Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Bibin.
Titik panas di Riau menyebar di Pelalawan (23), Siak (sembilan), Indragiri Hilir (dua), dan Indragiri Hulu (satu). Menurut analisis BMKG, 24 dari 35 titik panas yang ada di wilayah Riau merupakan titik api, indikasi kuat kebakaran hutan dan lahan. “Titik api terbanyak berada di Pelalawan dengan 19 titik dan Siak lima titik,” kata Bibin, menambahkan bahwa titik api di Pelalawan tersebar di Kecamatan Langgam dan Pangkalan Kuras.
Sejak awal pekan ini, Pelalawan dan Siak menghadapi kebakaran lahan. Kebakaran hutan dan lahan yang melanda wilayah Riau membuat kualitas udara di Bumi Lancang Kuning terus menurun. Pekan ini kabut asap sempat menyelimuti Kota Pekanbaru sehingga warga mengenakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak buruk kabut asap terhadap kesehatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger menuturkan bahwa Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan terus berjibaku memadamkan titik-titik api dengan berbagai cara, termasuk menggunakan pesawat untuk melakukan operasi pengeboman air.
Personel Satuan Tugas itu juga melakukan sosialisasi untuk mengajak warga berperan aktif dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, termasuk segera melapor ke aparat berwenang saat mengetahui ada lahan atau hutan yang terbakar.
Dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah juga mengerahkan aparat untuk melakukan patroli rutin dilakukan di wilayah-wilayah yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Selain di Riau, titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan juga dideteksi di bagian Pulau Sumatera yang lain seperti Provinsi Lampung (12), Jambi (tiga), Sumatera Selatan (dua), Sumatera Barat (satu), dan Bengkulu (satu). (jpp)