Ada beberapa alasan,mengapa orang memilih untuk merantau,antara lain adalah untuk mengubah nasib.Kalau masih lajang,tentu tidak ada masalah.Seandainya ketika berada di rantau,entah itu diluar daerah ataupun diluar negeri,kecantol dengan seseorang dan mungkin saja dilanjutkan dengan menikah. Akan tetapi bilamana sudah berkeluarga,maka perlu dipikirikan resiko yang akan timbul ,bila salah satu menggalkan keluarga untuk merantau.Apalagi bila keluar negeri dan dalam waktu yang panjang.
Contoh Contoh Kasus
Ali bersama Ina (bukan nama sebenarnya) baru berkeluarga,dikota Padang . Setelah hidup bersama selama satu tahun Ali merasakan penghasilannya jauh daripada mencukupi.Apalagi bila kelak istrinya melahirkan anak bagi mereka Maka Ali mencari-cari imformasi ,bagaimana ia bisa mendapatkan pekerjaan di luar negeri,untuk dapat mengubah nasibnya,demi cintanya kepada istrinya.
Namun ,setelah menyampaikan niat hatinya kepada wanita yang dicintainya ,tentang niat hatinya untuk merantau keluar negeri ,demi mencari penghasilan yang bisa diandalkan bila mereka nanti punya anak..Akan tetapi ternyata istrinya tidak setuju,bila suaminya pergi sendiri keluar negeri untuk mecari tambahan penghasilan, Karena dia berpikir sebaiknyalah mereka bersama-sama susah senang ditanggung bersama, dari pada harus berpisah yang akan mengakibatkan keluarga bisa berantakan nantinya.
Merantau Demi Keluarga,Tapi Akibatnya Malahan Rumah Tangga Hancur
Banyak sudah contoh contoh aktual,betapa niat awal suami merantau demi mengubah nasib,tapi berakhir dengan perceraian.Ada yang suaminya kecantol dengan wanita dirantau,tapi ada juga yang ketika suami berkerja di negeri orang,ternyata istri tidak mampu menahan kesepian dan selingkuh dengan pria lain.
Begitu juga sebaliknya, istri merantau keluar negeri ,demi untuk menunjang kehidupan keluarga,karena penghasilan suami yang jauh dari mencukupi. Ternyata ketika ia sedang berjuang keras di negeri orang untuk mengubah nasib ,ternyata suaminya sudah kecantol dengan wanita lainnya.
Perlu Pertimbangan Matang
Merantau ke luar negeri,untuk mengubah nasib,sudah merupakan lagu lama.Tapi yang lebih sering terjadi,adalah justru sebaliknya.Bukannya membawa perubahan nasib,malahan menghancurkan rumah tangga. Oleh karena itu,perlu pertimbangan matang,bagi yang ingin mencoba peruntungan di negeri orang. Jangan lupa,betapapun setianya seorang pria terhadap istrinya atau sebaliknya seorang wanita pada suaminya,resiko yang menunggu,jauh lebih besar ketimbang manfaat yang akan diperoleh. Karena godaan bisa datang kepada siapa saja,apalagi bila jauh dari pasangan hidup
Alangkah baiknya,tidak mempertaruhkan keutuhan rumah tangga ,untuk suatu hal yang belum pasti akan diperoleh. Merantau seorang diri dengan meninggalkan pasangan hidup adalah ibarat orang berjudi ,dengan mempertaruhkan rumah tangganya.
Silakan untuk memilih,karena hidup memang penuh dengan pilihan. Namun jangan sampai salah memilih,yang kelak akan disesali .
27 Agustus 2018,
Salam saya,
Roselina