Indovoices.com-Presiden Joko Widodo menamam tanaman bersama kurang lebih 1.000 warga dalam rangkaian acara Penghijauan Desa Jatisari dengan sistem Agroforestry di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Presiden menyampaikan kepada semua untuk bersahabat dengan lingkungan dan alam. “Kita ini harus bersahabat dengan lingkungan. Kita harus bersahabat dengan alam,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah ada Waduk Gajah Mungkur yang sudah dibangun sejak tahun 1982 dengan sedimen masuk ke dalamnya sebanyak 3,2 juta meter kubik per tahun. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan setiap tahun sedimen tersebut dikeruk, tetapi muncul lagi karena hulunya enggak pernah diurus. “Ini yang mau kita urus. Tinggal nanti pohon-pohon ini, Sengon-sengon empat bulan kita bagi-bagi kepada masyarakat. Ini juga Sengon dibagi kepada masyarakat,” tambahnya.
Tanaman tersebut, menurut Presiden, dari sisi ekonominya dapat, tapi nanti dari fungsi-fungsi lingkungan dan untuk merawat air yang ada di hulu juga bisa meskipun yang lain juga ada pohon. “Tadi buah-buah durian ada, Sirsak ada, kelengkeng ada. Tapi yang paling penting ini, barang ini, ini, Vetiver. Jadi kombinasi antara sengon, antara ambisia dengan Vetiver,” ujar Kepala Negara
Penempatan tanaman Vetiver, menurut Presiden, penting jika ditanam di tempat-tempat yang curam, tempat yang sudah longsor, di hulu yang fungsinya untuk mengikat tanahnya. “Kemarin sudah diminta oleh Gubernur Jawa Barat 50 juta vetiver karena di sana banyak longsor. Saya enggak tahu tadi Pak Gubernur Provinsi Jawa Tengah mau minta berapa atau mau buat sendiri lebih baik,” sambungnya. Yang penting, lanjut Presiden, dirinya sudah menekankan pada Balai DAS agar baik itu di PU maupun di Kehutanan agar tidak setiap tahun itu ngeruk sedimen sehingga bisa diperbaiki hulunya. “Kita sudah tahu kok titiknya berapa di placement area yang mana, semuanya kelihatan. Ya ini yang ditanam,” tutur Presiden.
Penanganan Holistik Sedimentasi
Awali kegiatan, Presiden meninjau Kebun Bibit Desa (KBD) yang dilaksanakan oleh Kelompok Mulyo Jati di Dusun Tanduran, Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas persemaian sebesar 700 meter persegi, jenis dan banyak tanaman yang ditanam adalah sebagai berikut Klengkeng 1.250 batang, Durian 1.500 batang, Alpukat 2.750 batang, Petai 2.750 batang, Sirsak 5.000 batang, Jambu Mete 2.000 batang, Jengkol 2.000 batang, Sengon Laut 38.250 batang, Sukun 1.000 batang, Gayam 1.000 batang, Beringin 1.000 batang, Vertiver 17.000 batang, dan Porang 4.000 batang.
Sebagai informasi, Vetiver (Chrysophogon Zizaionides) merupakan rumput yang ditanam di lereng-lereng keras dan berbatu. Ujung-ujung akar Vetiver dapat masuk menembus dan menjadi seperti jangkar yang sangat kuat menembus tanah. Cara kerja akar rumput Vetiver ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus lapisan tanah, dan pada saat yang sama akan menahan partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya. Kondisi seperti itu dapat mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air sehingga Vetiver dijuluki sebagai kolom hidup.
Program penghijauan Desa Jatisari, Kabupaten Wonogiri, memiliki keterkaitan dengan penanganan holistik sedimentasi waduk Gajah Mungkur berbasis lahan. Pemanfaatan waduk Gajah Mungkur hingga saat ini ada beberapa di antaranya penggerak tenaga listrik, Irigasi dan air baku, perikanan darat serta pariwisata. Daerah tangkapan air waduk Gajah Mungkur rinciannya adalah sebagai berikut: luas daerah genangan sebesar 8.800 hektare, luas daerah tangkapan aur 135.000 hektare, dengan rata-rata inflow sedimen tahunan 3,2 juta meter kubik per tahun, dan rata-rata inflow sedimen DAS Keduang yakni 1,2 juta meter kubik per tahun atau sebesar 37,5%.
Usai meninjau Kebun Bibit Desa Mulyo Jati, Presiden Jokowi melakukan penanaman Vetiver dan buah yang diikuti oleh warga di sekitar Jatisari, Wonogiri. Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda kali ini Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (kominfo)