Indovoices.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan dan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, Jum’at (15/3). Dalam kunjungan ini, Menhan berkesempatan memberikan ceramah Bela Negara kepada para Santri Ponpes Tebuireng.
Menhan yang didampingi DR (HC) Ir. K.H. Salahuddin Wahid pada kesempatan tersebut mengajak para Ulama dan Santri bersama seluruh komponen bangsa dan negara untuk tetap Menjaga Persatuan Nasional.
“Saya mengajak marilah kita menjaga, merawat persatuan kita, persaudaraan kita, kerukunan kita, ukhuwah kita, ukhuwah islamiah kita, ukhuwah wathaniyah kita. Agar persatuan, kerukunan, persaudaraan betul-betul terus berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ajak Menhan.
Bangsa Indonesia harus menyadari jati diri dari bangsa Indonesia yang sesungguhnya yaitu bangsa yang terdiri dari berbagai macam Suku, Ras, Budaya, Agama dan keberagaman lainnya. Keanekaragaman dan perbedaan tersebut harus disyukuri sebagai rahmat dari Allah SWT dan dijadikan sebagai kekuatan bangsa menjadi sebuah Simponi dalam sebuah Orkestra yang Harmoni.
Lebih lanjut Menhan juga mengajak para Ulama dan Santri harus turut mengambil peran sebagai Garda terdepan untuk terus menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Para Ulama dan Para Santri Semua yang hadir disini lahir dari keturunan Para Pejuang dan Patriot-Patriot bangsa Indonesia, Saudara semua juga adalah pewaris utama kemurnian Nilai-Nilai Pancasila. Oleh karena itu, saudara semua harus menyadari marwah dan amanah yang mulia sebagai generasi penerus yang berkewajiban untuk melanjutkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur terutama untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat berdasarkan Pancasila”, tambah Menhan.
Ditambahkan Menhan, dalam darah para Ulama dan Santri telah mengalir DNA pejuang sejati pendiri Republik Indonesia, sehingga bisa dikatakan mengemban tongkat estafet yang berisi amanah untuk mempertahankan tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Semangat kesadaran Bela Negara harus terus mendarah daging dalam diri para Satri, karena orang tua dan pendahulu sebenarnya telah mewariskan nilai-nilai luhur Bela Negara ini.
Bela Negara merupakan kebutuhan mendasar dari bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan, dan nilai-nilai Idealisme Bela Negara tersebut tidak akan pernah berubah dari dulu, sekarang hingga selama-lamanya. (WND/JLY)