Kecelakaan jatuhnya pesawat JT 610 yang tanggal 29 Oktober 2018, bukanlah satu-satunya masalah yang mendera maskapai Lion Air dalam satu dekade terakhir. Dihimpun CNNIndonesia.com berikut adalah deretan insiden yang dialami Lion Air:
1. 23 Februari 2009 – Mendarat Darurat
Pesawat Lion Air dari Bandara Polonia, Medan, dengan tujuan Batam mengalami kerusakan selama di udara, sehingga roda pesawat tidak bisa dikeluarkan dari badan pesawat.
Pesawat kemudian mendarat darurat di Bandar Udara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Regu penyelamat dan anggota pemadam kebakaran bandara langsung menyambut pendaratan pesawat sebagai antisipasi.
2. 9 Maret 2009 – Tergelincir
Pesawat Lion Air yang datang dari Makassar, Sulawesi tergelincir keluar landasan di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, karena hujan deras. Pesawat bernomor penerbangan JT-793 mengangkut 166 penumpang dan enam awak pesawat. Semua penumpang dan awak pesawat selamat.
3. 27 Juni 2009 – Tergelincir
Lion Air Boeing GT 652 jenis MD 82 tujuan Jakarta-Mataram tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Insiden ini disebabkan pilot yang seharusnya mendaratkan pesawat di runway 09, lupa arah. Akibat insiden ini, bandara ditutup 3,5 jam, dan keberangkatan dua penerbangan ditunda. Total 162 penumpang selamat dan dievakuasi.
4. 13 Desember 2009 – Tergelincir
Pesawat Lion Air jenis Boing 737-400 tergelincir saat mendarat di Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Roda depan pesawat sempat keluar landasan dan mesin mendadak mati, sehingga keberadaan pesawat mengganggu jalur pendaratan dan penerbangan dari dan menuju Pekanbaru. Meski penumpang sempat shock, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
5. 3 November 2010 – Tergelincir
Lion Air penerbangan 712, PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-Pontianak, tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
Insiden ini disebabkan pendaratan pesawat melebihi runway (landas pacu) atau over shoot. Seluruh penumpang dan kru selamat.
6. 14 Februari 2011 – Tergelincir
Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua Penumpang selamat namun.
Insiden ini direspons Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER dilarang mendarat di Kota Pekanbaru bila landasan basah.
7. 15 Februari 2011 – Tergelincir
Lion Air penerbangan JT 0295, Boeing 737-900 ER rute Medan-Pekanbaru, tergelincir di Bandara Sutan Syarif Kasim II, Pekanbaru dengan seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Semua penumpang selamat dan tidak ada yang terluka.
8. 23 Oktober 2011 – Tergelincir
Lion Air JT 673 tergelincir sejauh 15 meter hingga menyentuh area ujung landasan di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Diduga pesawat tergelincir karena hujan deras yang mengguyur bandara. Kedua roda pesawat terperosok. Seluruh penumpang dan kru selamat.
9. 30 Desember 2012 – Tergelincir
Lion Air tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, pukul 22.00 WIB. Roda sebelah kanan pesawat amblas dalam kejadian itu. Hujan yang mengguyur Kota Pontianak sejak pukul 15.00 WIB menyebabkan landasan menjadi licin. Tidak ada korban dalam peristiwa ini dan seluruh penumpang dan kru selamat.
10. 13 April 2013 – Gagal Mendarat
Pesawat Lion Air JT 904 rute Bandung-Bali gagal mendarat sehingga keluar dari landasan pacu. Pesawat membawa 101 penumpang dan tujuh kru. Sebanyak 50 orang mengalami luka ringan akibat kecelakaan ini.
11. 9 Oktober 2015 – Masalah Mesin
Pesawat Lion Air rute Makassar-Jakarta dengan nomor penerbangan JT773, gagal memberangkatkan penumpang. Setelah sempat take off pukul 06.30 WITA, pesawat ini akhirnya kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 08.00 Wita.
Pesawat yang mengangkut 218 penumpang yang terdiri dari 212 dewasa dan 6 anak kecil tersebut disebut mengalami permasalahan mesin. Para penumpang diberangkatkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat lain.
12. 20 Desember 2015 – Mendarat Darurat
Pesawat Lion Air JT-772 tujuan Jakarta-Makassar, terpaksa mendarat di Bandara Surabaya lantaran temperatur udara di kabin terlalu dingin hingga membuat air membeku.
Pesawat tersebut lepas landas sekitar pukul 21.00 WIB, Senin 20 Desember 2015 dari Jakarta menuju Makassar. Namun saat mengudara, udara di kabin pesawat tiba-tiba menjadi sangat dingin, bahkan beberapa tempat di kabin, seperti di lantai pesawat muncul bunga-bunga es.
13. 5 Januari 2015 – Kerusakan Sayap
Pesawat Lion Air Boeing 737-900ER dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta tujuan Pekanbaru mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena mengalami kerusakan pada sayap. Total 210 orang yang berada dalam pesawat itu dalam kondisi selamat.
14. 20 Februari 2016 – Tergelincir
Lion Air JT 263 tergelincir di Bandara Juanda. Pesawat dengan registrasi PK-LFG itu mengangkut penumpang sebanyak 205 orang dewasa, enam anak dan empat bayi.
Lion Air dalam keterangan resminya menjelaskan pesawat mendarat di Surabaya saat hujan mengguyur.
15. 1 April 2018 – Dekompresi Kabin
Pesawat Lion Air JT600 dengan rute Jakarta-Jambi mengalami dekompresi kabin atau tekanan udara berkurang saat sedang mengudara sehingga penumpang harus menggunakan selang oksigen.
Akibat kejadian itu, pesawat mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
16. 29 April 2018 – Tergelincir
Pesawat Lion Air tergelincir di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO), Minggu 29 April 2018 sekira pukul 18.35 WITA.
Lion Air menyatakan pesawat tergelincir saat cuaca hujan. Dari 174 penumpang dan tujuh kru, dua penumpang kemudian dirujuk ke rumah sakit karena syok.
Berbagai kecelakaan tersebut belum termasuk beberapa kejadian tak mengenakan juga kerap dialami penumpang Lion Air. Mulai dari kasus tidak mendapatkan kursi atau tempat duduk, bagasi hilang, hingga masalah delay berjam-jam.
Khusus soal delay Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pernah mengeluarkan daftar maskapai penerbangan komersial perihal ketepatan waktu jadwal penerbangan (on time performance/ OTP) periode Januari-Desember 2014 untuk enam maskapai besar di Indonesia.
Dilansir dari keterangan tertulis Kemenhub, Kamis 26 Februari 2015, Lion Air menempati posisi pertama sebagai Maskapai yang paling sering delay. Maskapai berlogo singa ini membukukan sebanyak 44.929 delay dari 171.498 penerbangan dalam kurun waktu satu tahun atau 26,20 persen. Adapun penyebab delaynya beragam, mulai dari faktor cuaca hingga faktor lainnya.
Kembali ke soal kecelakaan pesawat JT 610. Pemerintah Australia bahkan telah memberikan instruksi resmi kepada setiap pejabat dan pegawainya yang ada di Indonesia untuk tidak terbang dengan maskapai Lion Air. Instruksi ini disampaikan usai pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan utara Karawang, pagi ini.
Seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Senin 29 Oktober 2018, instruksi resmi itu disampaikan melalui Smartraveller, sebuah layanan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Instruksi itu juga berlaku untuk seluruh kontraktor pemerintah Australia di Indonesia.
“Menindaklanjuti kecelakaan fatal pesawat Lion Air pada 29 Oktober 2018, para pejabat dan kontraktor pemerintah Australia telah diinstruksikan untuk tidak terbang dengan Lion Air,” demikian bunyi instruksi yang juga dimuat dalam situs resmi DFAT itu.
Perkembangan terbaru hari ini menyebutkan telah ada 24 kantong jenazah. Ke-24 jenazah tersebut selanjutnya akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.
“Informasi per 29 Oktober 2018 bahwa telah menerima konfirmasi dari Basarnas yaitu 24 kantong jenazah. Upaya evakuasi seluruh penumpang, kru, dan pesawat JT-610 yang mengalami kecelakaan pada Senin di perairan Karawang, Jawa Barat, akan terus dilakukan,” kata Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Kompas.com pada Selasa dini hari, 30 Oktober 2018.
Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Brigjen TNI (Mar) Bambang Setyo Aji, akan membagi tim pencari korban dan bangkai pesawat Lion Air jt610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat dalam kerja shif.
Menurut Bambang operasi pencarian akan dilakukan terus selama 24 jam hingga tujuh hari ke depan. Untuk black box sendiri, hingga kini belum ditemukan.
Sebanyak 3 tim dari Singapura dengan berbagai alat yang dimiliki akan membantu proses pencarian badan pesawat Lion Air JT 610 yang hingga kini belum ditemukan. Tim dari Singapura itu tiba di Indonesia pada Senin malam.
Tim akan berusaha mendeteksi logam-logam di bawah permukaan laut untuk mengetahui secara persis letak badan pesawat beserta black box di dalamnya.
Hingga berita ini ditayangkan, penyebab jatuhnya pesawat Lion Air itu, juga masih belum diketahui. Sempat beredar kabar yang menyebutkan, pesawat meledak di udara sesaat sebelum jatuh ke perairan. Namun hal ini dibantah KNKT.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, fokus timnya saat ini adalah untuk mencari dan melakukan evakuasi terhadap para korban. Setelah evakuasi dilakukan, tim dari KNKT akan segera mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat itu.
Dilansir dari berbagai sumber