Indovoices.com -Pertumbuhan komponen-komponen ekonomi nasional masih negatif di kuartal 3 (Q3) tahun 2020. Satu-satunya yang tumbuh positif adalah belanja pemerintah. Untuk itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memandang pentingnya belanja Pemerintah sebagai bantalan ekonomi hingga kegiatan ekonomi kembali normal.
“Semua komponen-komponen itu turun, belanja pemerintah yang menjadi support, menjadi bantalan. Ini harus kita teruskan sementara waktu sampai dengan kegiatan ekonomi itu kembali normal,” kata Wamenkeu dalam acara Bincang Santai Net TV..
Wamenkeu berharap pemberian vaksin Covid-19 dapat memberikan kepercayaan diri masyarakat sehingga kegiatan ekonomi kembali pulih. Dengan demikian, bantalan pemerintah dapat mulai dikurangi sedikit demi sedikit.
“Kalau vaksinnya muncul dan kemudian masyarakat itu mendapatkan vaksin dan kemudian rasa percaya dirinya kuat, moga-moga kegiatan ekonomi kita kembali. Nanti bantalan pemerintah turun sedikit-sedikit tapi konsumsi mulai naik, investasi mulai naik,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu juga memaparkan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yakni Bantuan Presiden (Banpres) Produktif. Tujuan program tersebut, menurut Wamenkeu, adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang memiliki usaha mikro.
“Saat ini, (Banpres Produktif) dialokasikan untuk 12 juta usaha mikro dan kecil. Kita bikin syarat, usaha kecil dan mikronya harus terdaftar dan punya rekening di bank sehingga penyalurannya lewat bank, supaya kelompok usaha dan mikro ini juga mendapatkan layanan keuangan sekaligus mendorong financial inclusion bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Wamenkeu pun menceritakan kembali bagaimana PEN muncul saat pandemi Covid-19. Menurutnya, pada bulan Maret pemerintah melihat proyeksi ekonomi dalam tekanan. Saat itu lah, Wamenkeu menegaskan bahwa Negara harus hadir dalam kondisi tersebut.
“Tujuannya untuk pertama pasti melindungi masyarakat. Masyarakat itu ada yang individu, rumah tangga, dunia usaha. Dunia usaha itu ada dari yang mikro, kecil, menengah, besar. Terus kita kalau bisa mempertahankan kegiatan mereka dan kalau bisa lagi kita tingkatkan,” jelas Wamenkeu.
Wamenkeu menyebut anggaran PEN secara keseluruhan yang mencapai Rp695T pada tahun 2020 digunakan untuk berbagai sektor prioritas, seperti sektor kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan dunia usaha.
“Yang paling pertama adalah memperbaiki, mengupgrade seluruh sektor kesehatan kita. Itu adalah landasan paling utama dari pemulihan ekonomi. Jadi, alokasi untuk perbaikan rumah sakit, menyiapkan alat pelindung diri, masker,” tandasnya.(kemenkeu)