Indovoices.com-Deputi bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Kennedy Simanjuntak saat menjadi pembicara dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertema “Transformasi Digital: Untung atau Buntung?”, yang digelar di ruang serbaguna Roeslan Abdulgani, Gedung Utama Kemenkominfo, Jakarta.
“Sudah beberapa tahun ini pemerintah melakukan transformasi digital di sejumlah bidang. Pertama dengan menggelar pemerintahan yang berbasis elektronik,” katanya.
Melalui pemerintahan berbasis elektronik, Kennedy menjelaskan, terjadi efisiensi dan efektivitas kerja ASN. Yakni, sambung dia, dengan menggunakan waktu yang optimal untuk kegiatan yang menambah nilai (value added activities).
“Lalu, lebih fleksibel untuk membentuk tim, sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan sehingga keputusan yang dihasilkan lebih maksimal,” katanya.
Selain itu, Kennedy mengatakan, pemerintah juga mengembangkan satu data dan big data. Diharapkan dari itu, sambung dia, terjadi peningkatan produktivitas sebab dengan sistem dashboard dan sharing file/sharing data untuk mengurangi silo dan meningkat kualitas keluaran yang dihasilkan.
Hal lainnya, menurut Kennedy, adalah perubahan paradigma kerja di aparatur sipil. “Di Bappenas sendiri kami mulai memberlakukan hal itu melalui flexiwork.bappenas.go.id. Kalangan milenial di Bappenas senang dengan hal ini tapi yang lebih senior memang butuh penyesuaian,” tuturnya.
Hadir pula narasumber lain dalam diskusi ini adalah Dirjen Binalattas Kemenaker Satrio Laleno, Sedditjen Kemenaker Surya Lukita, Kepala Dewan Nasional Keuangan Inklusif Iskandar Simorangkir, dan Pengamat armaningtyas. Acara akan dipandu pula oleh panelis Founder & CEO Digital Enteprise Indonesia Bari Arjono. (jpp)