Indovoices.com-Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Barat Hery Antasari mengungkapkan marak petugas yang berjaga di check point sakit. Mereka mengalami kelelahan sebab tugas jaga yang mestinya tiga shift dipangkas menjadi satu shift.
Bahkan, terdapat petugas Babinsa yang berjaga di perbatasan Jawa Barat selama 24 jam tanpa beristirahat.
“Iya (banyak yang tumbang), terindikasikan mereka kelelahan, yang pertama fisik sudah pasti karena harusnya tiga shift menjadi satu shift apalagi tentara itu Babinsa itu ada yang betul-betul 24 jam gak istirahat. Bisa jadi begitu,” kata dia melalui sambungan telepon.
“Jadi karena ini memang dinamika di lapangan, ya. Kita kalau setiap detik kita pantau juga habis itu tenaga dan imunitas petugas juga menurun dan malah kena lagi,” lanjut dia.
Hery menambahkan, terdapat 250 titik yang mesti dijaga selama PSBB tingkat provinsi di perbatasan antar-kota dan kabupaten serta 19 titik di perbatasan antar-provinsi. Di perbatasan antar provinsi, penjagaan oleh petugas dilakukan selama 24 jam. Sementara itu, penjagaan di perbatasan antar kota dan kabupaten dilakukan tidak selama 24 jam.
Agar angka petugas yang sakit tidak kembali bertambah, Hery mengimbau agar para petugas tetap senantiasa menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjaga.
Jangan sampai, imunitas menurun sehingga rentan terpapar oleh corona. Apalagi, setiap hari mesti berinteraksi dengan pengguna jalan di lapangan.
“Kondisi tubuh dijaga kemudian juga menggunakan masker, sarung tangan dan juga cuci tangan apalagi setelah memeriksa dan berdekatan dengan para pemudik atau pengendara, saya kira ini risiko yang tidak kecil, kami harapkan tetap untuk menjaga hal-hal tadi,” ungkap dia.(msn)