Indovoices.com –Sebanyak 144 orang meninggal dan 60 warga dinyatakan masih hilang akibat banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hingga Kamis, 8 April 2021 malam, dari semua Kabupaten/Kota sudah ditemukan sebanyak 144 orang meninggal dan 60 orang masih hilang,” Juru bicara penanganan badai Siklon Seroja NTT, Marius Ardu Jelamu.
Data korban meninggal sedikit berbeda dari yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menurut Kepala BNPB Doni Monardo korban meninggal mencapai 163 orang. “Secara keseluruhan untuk NTT korban meninggal sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang,” ujar Doni dalam konferensi pers virtual, Kamis malam, 8 April 2021.
Lebih lanjut, ada 129 orang luka-luka, 2.019 KK (13.226 orang) mengungsi, dan 1.700 KK (4.829 orang) terdampak.
Selanjutnya, kerugian materil diantaranya 688 rumah rusak berat, 272 unit rumah rusak sedang, 154 unit rumah rusak ringan, 2.357 unit rumah terdampak, 24 fasilitas umum rusak berat, dan 87 fasilitas umum terdampak.
“Data tersebut masih dinamis dan akan terus berubah sesuai dengan perkembangan data dari setiap kabupaten/kota,” ujar Marius.
Sementara itu Kasrem 161/Wirasakti Kolonel Inf Jems Ratu Edo mengatakan upaya evakuasi korban bencana terus dilakukan mulai dari korban banjir bandang, longsor, angin kencang dan juga pelayanan kesehatan.
“Saat ini evakuasi terus dilakukan, dan juga TNI dan Polri telah menggerakkan sarana angkut seperti pesawat hercules, kapal laut, angkutan darat dan juga helikopter. Dan juga perlengkapan jembatan darurat sedang dikirim dengan kapal,” ujarnya.
Berikut rincian per Kabupaten/Kota diantaranya :
Kota Kupang
– 1 orang meninggal dunia
– 7 orang luka-luka
– 1.264 KK (6.300 orang) terdampak
– 10 unit rumah rusak berat
– 657 unit rumah terdampak
Kabupaten Kupang
– 5 orang meninggal dunia
Kabupaten Flores Timur
– 71 orang meninggal dunia
– 54 orang luka-luka
– 5 orang hilang
– 1.100 orang mengungsi
– 218 KK terdampak
– 82 unit rumah rusak berat
– 34 unit rumah rusak ringan
– 97 unit rumah terdampak
– 8 unit fasilitas umum rusak berat
Kabupaten Malaka
– 6 orang meninggal dunia
– (-+) 3.000 orang mengungsi
– 1.154 unit rumah terdampak
– 65 fasilitas umum terdampak
Kabupaten Lembata
– 32 orang meninggal dunia
– 35 orang hilang
– 49 orang luka-luka
– 958 orang mengungsi
– 224 unit rumah rusak berat
– 15 unit rumah rusak sedang
– 15 jembatan akses antar desa terputus
Kabupaten Ngada
– 1 orang meninggal dunia
– 1 orang luka-luka
– 6 KK terdampak
– 19 unit rumah rusak berat
– 48 unit rumah rusak sedang
– 1 unit fasilitas umum rusak berat
– 5 fasilitas umum terdampak
Kabupaten Sumba barat
– 63 KK (284 orang) mengungsi
– 54 unit rumah terdampak
Kabupaten Sumba Timur
– 1.803 KK (7.212 orang) mengungsi
– 100 KK (475 orang) terdampak
– 7 fasilitas umum terdampak
Kabupaten Ende
– 1 orang meninggal dunia
– 346 KK terdampak
– 17 unit rumah rusak berat
– 18 unit rumah rusak sedang
– 45 unit rumah rusak ringan
– 5 unit fasilitas umum terdampak
Kabupaten Rote Ndao
– 153 KK (672 orang mengungsi)
– 12 unit rumah rusak berat
Kabupaten Sabu Raijua
– 2 orang meninggal dunia
Kabupaten Alor
– 25 orang meninggal dunia
– 25 orang luka-luka
– 20 orang hilang
– 7 KK (18 orang) terdampak
– 179 unit rumah rusak berat
– 181 unit rumah rusak sedang
– 5 fasilitas umum terdampak
Kabupaten Belu
– 167 KK terdampak
– 5 unit rumah rusak berat
Kabupaten Timor Tengah Utara
– 450 KK (1.800 orang) terdampak
– 142 orang mengungsi
– 150 unit rumah rusak berat
Kabupaten Timor Tengah Selatan
– 1.235 KK (4.848) jiwa terdampak
– 395 unit rumah terdampak.