(Gambar diatas bukanlah bandara di luar negeri, tapi adalah desain terminal 4 Bandara Soetta yang akan segera dibangun)
Dibandingkan dengan kapal laut, terbang menggunakan pesawat terbang itu sejatinya lebih mahal dan daya angkutnya terbatas, namun pesawat memiliki kelebihan dibandingkan dengan kapal, dari sisi waktu yang jauh lebih singkat dan mampu menjangkau jauh ke dalam pelosok pedalaman selama daerah tersebut memiliki bandara dan landasan untuk mendaratnya pesawat.
Bandara itu sendiri ibaratnya adalah teras rumah kita, saat tamu datang, yang pertama kali dilewati tentu adalah teras rumah kita. Teras rumah yang ijolumut (hitam, jorok, lusuh dan berlumut) apalagi ditumbuhi ilalang dimana-mana tentu menjadi kurang sedap dipandang, boro-boro mau masuk, sampai di teras saja pengunjung sudah tidak betah dan ingin cepat-cepat pergi.
Demikian juga bandara, bandara yang tidak terawat tentu akan memberikan image atau kesan yang jelek pada pandangan pertama bagi tamu yang singgah. Bagi Anda yang tinggal di Indonesia Barat, tentu tidak percaya kalau di Indonesia itu ada bandara seperti itu. Tapi itulah kenyataan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Indonesia bagian Timur, terutama di Irian Jaya. Salah satu contohnya adalah Bandar Udara Wamena seperti gambar yang terlihat di bawah ini.
Terlihat sekali tidak ada perhatian pemerintah sedikitpun untuk memperbaiki apalagi mempercantiknya, dibuat se ala kadarnya. Mungkin orang lebih percaya kalau gambar itu lebih layak disebut pasar ikan atau kandang ayam dari pada bandara.
Tapi itu dulu, sebelum masa pemerintahan Jokowi.
Sejak Jokowi menjadi presiden, berbagai perubahan pun terjadi, sarana prasarana yang rusak diperbaiki, yang jelek dipercantik, yang amburadul dirapikan, yang tidak ada tapi menjadi kebutuhan masyarakat pasti segera diadakan. Lihatlah gambar dibawah ini.
Ini adalah gambar Bandar Udara Wamena sekarang ini. Terlihat cantik bukan?. Dipadu dengan keindahan alam Irian Jaya membuat siapa pun jadi ingin mengunjunginya.
Bukan hanya Bandara Wamena yang menjadi perhatian Presiden Jokowi, namun seluruh bandara di Indonesia juga menjadi perhatian beliau. Daerah-daerah yang belum memiliki bandara, dibuatkan bandaranya. Dalam satu tahun pemerintahan Jokowi dilakukan pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, diantaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi, dan banyak lagi.
Bahkan Bandar Udara Soekarno-Hatta yang menjadi pintu gerbang utama Indonesia untuk kedatangan dan keberangkatan ke berbagai tujuan dari dalam dan ke luar negeri juga mengalami penyempurnaan dengan menambah Terminal 3 Bandara Soetta Ultimate International yg bisa menampung penumpang hingga 25 juta orang melebihi Bandara Changi Singapore. Luar biasa bukan?.
Baru kali ini setelah sekian puluh tahun kita merdeka, Indonesia mendapatkan pemimpin yang begitu memperhatikan kemajuan bangsa, negaranya serta kesejahteraan rakyatnya. Melalui usaha-usahanya itulah Jokowi ingin agar Indonesia bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan semua itu dilakukan hanya dalam waktu kurang dari 1 periode.
Coba kalau seandainya presiden kita sejak jaman kemerdekaan hingga sekarang memiliki semangat membangun yang luar biasa seperti Jokowi. Akan seberapa majunya negara kita sekarang ini?. Bukan hal yang berlebihan bila setidaknya Indonesia sudah menjadi bagian dari 5 kekuatan ekonomi dunia.
Sayangnya kekayaan bumi Indonesia hanya dimanfaatkan untuk memuaskan nafsu segelintir orang selama puluhan tahun, uang negara menjadi ladang korupsi bagi para bajingan tersebut beserta keluarga dan kroni-kroninya. Bangsat-bangsat korup yang bercokol menjadi anggota dewan, pengusaha hitam, politikus busuk, semuanya menggarong uang rakyat habis-habisan. Kaum radikal yang bertahun-tahun dipelihara ikut kenyang menikmati duit haram sehingga tidak mampu bersuara, ibarat anjing yang kekenyangan sehingga tidak mampu menggonggong.
Di jaman pemerintahan Jokowi, yang benar-benar memanfaatkan uang rakyat untuk pembangunan, yang benar-benar memanfaatkan uang rakyat untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri, harus menghadapi berbagai cobaan dan rintangan yang tak mudah, karena para bajingan, bangsat dan anjing radikal merasa kelaparan akibat tidak mendapat jatah lagi untuk menyumbat moncong mereka yang tak pernah merasa cukup.
Namun jangan disangka rongrongan maupun gonggongan mereka akan membuat kita takut dan melemah, malah hanya akan semakin membulatkan tekad kita untuk mendukung Jokowi 2 periode.
Dalam bayangan saya, bila satu periode saja pencapaiannya sudah sebegitu luar biasa, bagaimana lagi kalau sampai dua periode?. Karena saya yakin hanya dibawah kepemimpinannyalah bangsa ini bisa maju dan mengejar ketertinggalannya dibanding bangsa-bangsa lain di dunia yang telah lebih dulu maju.
Salam 2 periode