Indovoices.com –Jika ada orang yang berani menuduh bahwa kekuatan korporasi telah merusak pemerintah Amerika Serikat, berani menyebut nama-nama pejabat dari ‘komplotan rahasia’ yang telah membunuh orang-orang AS, maka dia adalah Dr Judy Mikovits.
Belakangan, nama Mikovits ramai diperbincangkan berkat teori konspirasi virus corona yang ia bagikan dalam sebuah video bernuansa film dokumenter berjudul ‘Plandemic’. Mikovits adalah seorang ilmuwan yang memperoleh gelar PhD dalam bidang biokimia dan biologi molekuler dari George Washington University pada tahun 1991.
Entah apa motifnya, yang jelas dia telah membuat serangkaian klaim mencengangkan yang membuat ilmuwan lain naik pitam. Dalam video Plandemic yang sekarang viral di berbagai media sosial, Mikovits menyebut pandemi virus corona hanya konspirasi yang dibuat oleh perusahaan farmasi besar. Bill Gates dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dituduh menjadi dalang di balik COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona.
Ia juga menuduh badan kesehatan AS telah menghentikan penelitiannya tentang vaksin yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia dan membuat orang-orang lebih rentan terkena COVID-19. Mikovits bahkan mengklaim memakai masker bisa membuat orang sakit dan mengakibatkan bahaya.
Klaim yang dituduhkan Mikovits mengusik kekesalan Dr Anthony Fauci, Kepala Gugus Tugas COVID-19 Amerika Serikat yang juga merupakan Ketua Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID). Sementara itu, organisasi media konservatif dari sayap kanan terus mendukung langkah yang dilakukan Mikovits untuk menyerang sejumlah pejabat kesehatan AS.
Profesor Eric Oliver, seorang penulis buku tentang teori konspirasi dan penyebaran informasi palsu berjudul ‘Enchanted America: How Instuition and Reason Divide Our Politics’, mengatakan bahwa teori konspirasi dalam dunia medis adalah informasi yang banyak beredar dan dipercaya orang.
“Ketika kami melakukan survei, kami biasanya mengajukan pertanyaan: ‘Apakah Anda pikir Food Drug Administration (FDA) sengaja menahan obat kanker alami karena tuntutan rahasia dari industri farmasi?’ Biasanya 40% orang dalam survei menyetujui anggapan tersebut, dan cara yang paling umum menyebarkan kepercayaan melalui teori konspirasi,” katanya.
“Teori konspirasi medis dan kesehatan berjalan dengan baik karena secara ideologis tidak seperti teori konspirasi lainnya. Mereka cenderung melintasi domain ideologis. Teori konspirasi FDA didukung oleh kaum konservatif seperti halnya oleh kaum liberal.”
Pada Selasa (12/5), Mikovits muncul di Truth News Network. Selama kurang lebih dua jam ia berceramah. Dalam ceramahnya, Mikovits menyebut COVID-19 hanyalah satu dari serangkaian krisis kesehatan palsu yang diciptakan oleh industri medis yang bekerja sama dengan Gates Foundation untuk menghasilkan pundi-pundi uang.
“Kami telah melalui flu babi, flu burung, AIDS. Semua pandemi, epidemi adalah penipuan yang dilakukan untuk mengendalikan dan mendorong sistem kesehatan kita. Secara harfiah itu membuat negara kita bankrut,” katanya.
Sudah sejak lama Mikovits kehilangan kredibilitasnya di mata para ilmuwan. Bermula pada 2009, ketika jurnal Science menarik kembali artikel penelitiannya pada tahun 2009, di mana Mikovits yang menjadi salah satu menulis mengklaim bahwa retrovirus tikus menyebabkan sindrom kelelahan kronis.
Tulisan itu sontak menuai kontroversi di kalangan para ilmuwan. Tulisan yang digagas Mikovits membuatnya kehilangan pekerjaannya di Institute Whittemore Peterson (WPI) sebagai direktur penelitian. Beberapa bulan kemudian, Mikovits dipenjara karena telah menyebarkan dokumen rahasia milik perusahaan dulu ia bekerja. Walau pun hukuman tersebut tidak berlangsung lama karena dengan alasan ada kesalahan teknis.
Sejak saat itu, Mikovits giat menebar teori konspirasi termasuk soal COVID-19. Ia juga tidak pernah lagi menerbitkan penelitian di jurnal manapun. Kini, karya tulisannya berjudul “Plague of Corruption: Restoring Faith in the Promise of Science” dan ia menjadi narasumber dalam video dokumenter ‘Plandemic’, yang laris di jagat maya.
“Penyakit menular semacam ini yang tidak terlihat membuat orang sangat khawatir. Ini adalah peristiwa yang bisa mendorong orang ke dalam ketidakpastian dan kegelisahan yang ditimbulkan dalam kesehatan, ekonomi, dan politik sangat dalam. Beberapa orang siap untuk mencari semacam jawaban sederhana untuk masalah politik dan kesehatan yang sangat kompleks ke dalam teori konspirasi yang tak berdasar dan mereka langsung mempercayainya,” kata Prof Oliver.
Ironisnya, ada beberapa teori konspirasi yang terbukti menjadi kenyataan. Hal itulah yang membuat banyak orang mengamini teori konspirasi ketika mereka ada dalam ketidakpastian seperti sekarang ini.(msn)