Indovoices.com-Sebagai wujud apresiasi kepada para sosok yang telah berkontribusi dalam kemajuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbd) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) menyelenggarakan malam Apresiasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga, di Jakarta.
Pada malam apresiasi ini, Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kemendikbud Harris Iskandar memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berperan aktif dalam memajukan pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. “Saya ucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan yang tinggi kepada para pegiat, tokoh inspirator, dan pemenang lomba kreativitas PAUD dan pendidikan keluarga. Para Orang Tua Hebat yang dengan keterbatasannya, yaitu ada yang bekerja sebagai tukang becak, tukang jahit, sopir truk, buruh bangunan, dan profesi lainnya, namun dengan perjuangan kerasnya telah berhasil mengantarkan anaknya hingga mencapai pendidikan dan kesuksesan tertinggi,” terangnya
Pendidikan sebagai eskalator dalam memajukan bangsa, menurut Harris, menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. “Beban pendidikan harus dipikul bersama secara gotong-royong antara pemerintah, masyarakat, tentu para orang tua, dan semua pemangku kepentingan. Dengan cara gotong royong, insyaallah semua permasalahan pendidikan akan terselesaikan dalam waktu yang lebih cepat. Pada kesempatan ini saya mengajak kepada semua komponen bangsa, mari kita kontribusikan tenaga, pikiran, dan potensi kita untuk kemajuan pendidikan, untuk kemajuan bangsa ini,” ucap Harris Iskandar.
Termasuk orang tua tambah Harris, orang tua seharusnya tidak menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan pada sekolah, tetapi ikut serta dalam mendidik anak. Termasuk meningkatkan kemampuan oranga tua dalam mengembangkan pendidikan anak yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. “Anak sekarang cenderung tidak bisa fokus, sedikit narsisme sehingga hal ini memberikan tantangan sendiri bagi kita. Kita memerlukan beberapa strategi pengasuhan yang baik. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus terus meningkatkan kemampuan dan terus belajar bagaimana mengasuh dan mengembangkan anak,” tambah Harris.
Sejalan dengan tema kegiatan Apresiasi PAUD dan Pendidikan Keluarga tahun ini yakni “Penguatan Karakter Melalui Pendidikan Anak Usia Dini dan Pelibatan Keluarga”, Dirjen Harris mengajak seluruh masyarakat untuk makin menumbuhkan kecintaan dan kepedulian pada pendidikan nasional di negeri ini. “Sebuah kehormatan bagi kami, dapat berkumpul dengan para nominator, pemenang, dan penerima apresiasi program PAUD dan Pendidikan Keluarga,” kata Harris.
Penyelenggaran Apresiasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga tahun ini memiliki serangkaian kegiatan, yaitu, pemberian penghargaan kepada Bunda PAUD, Orang Tua Hebat, pemenang Lomba Jurnalistik, Blog, dan Vlog Pendidikan Keluarga, Lomba Film Pendek Anak dan Remaja, Sekolah Sahabat Keluarga, Mitra Sahabat Keluarga, serta beberapa penguatan program pendidikan keluarga kepada para peserta.
Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada penerima apresiasi dan pemenang lomba. Untuk lomba Jurnalistik, terdiri dari 4 kategori (Opini, Feature, Blog, dan Vlog) dengan jumlah nominasi sebanyak 40 orang; Film Pendek terdiri dari 4 kategori (Animasi, PFA, Dokumenter, Fiksi) dengan jumlah nominasi sebanyak 24 orang; Sekolah sahabat keluarga (PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, PNF), dengan jumlah nominasi sebanyak 21 lembaga; Apresiasi Orang Tua Hebat kepada 33 Keluarga, serta; penghargaan kepada organisasi mitra sahabat keluarga.
Selain itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini juga akan memberikan penghargaan kepada pemenang konten kanal PAUD dengan jumlah nominasi sebanyak 18 kanal, dan penghargaan kepada Pegiat PAUD dengan jumlah nominasi sebanyak 12 orang.
Pasangan Bapak Yakobus Manue Fernandez dan Ibu Margaretha Hati Manhitu misalnya, menerima penghargaan sebagai orang tua hebat. Apresiasi ini diberikan berkat jasa kedua orang tua yang berlatarbelakang petani tetapi sukses menjadikan anak kandungnya sebagai Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandez Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini menjadi inspirasi bagi orang tua lainnya untuk memperhatikan pola asuh anak sejak dini.
Meskipun anaknya sudah menjadi Bupati TTU selama dua periode, kedua orang tua ini hidup sederhana. Yakobus dan Margaretha masih menjadi petani dan pedagang hasil bumi di pasar tradisional di daerahnya. Dari penjualan ternak maupun hasil pertanian, kedua orang tua ini masih memberikan uang bulanan kepada anaknya yang sukses menjadi Bupati. (jpp)