Indovoices.com –Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang PSBB Transisi hingga 6 Desember 2020. Dalam keterangan persnya pada Minggu (22/11), ia mengimbau warga agar disiplin dalam menerapkan 3M untuk mencegah penularan corona.
“Berdasarkan data dari FKM UI, kita melihat terjadi stagnansi bahkan penurunan kedisiplinan masyarakat dalam perilaku 3M. Data tersebut sesungguhnya sejalan dengan data peningkatan kasus harian di DKI Jakarta,” ujar Anies.
Pada Sabtu (21/11), kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 125.822 atau meningkat 11,62 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya dari 111.201 kasus (7/11).
Per Sabtu (21/11), data kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M adalah sebagai berikut:
- memakai masker berada di kisaran angka 65%
- menjaga jarak berada di kisaran angka 60%
- mencuci tangan berada di kisaran angka 30%.
Angka tersebut terlihat turun secara signifikan dibandingkan dengan lima pekan sebelumnya, yakni:
- memakai masker berada di kisaran angka 75% (19/10), 70% (26/10), 60% (2/11), 65% (9/11), dan 70% (16/11)
- menjaga jarak berada di kisaran angka 70% (19/10), 65% (26/10), 55% (2/11), 55% (9/11), dan 60% (16/11)
- mencuci tangan berada di kisaran angka 40% (19/10), 30% (26/10), 30% (2/11), 35% (9/11), dan 40% (16/11).
Atas data itu, Pemprov DKI Jakarta akan terus bekerja sama dengan jajaran Forkopimda dalam upaya penegakan hukum atas protokol kesehatan masyarakat di wilayah Ibu Kota. Sebab, untuk mengendalikan potensi penularan corona, persentase kepatuhan warga untuk menerapkan 3M harus mencapai minimal 80 persen.
“Jika penggunaan masker dengan benar meningkat, kita juga disiplin menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta ditambah sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka insya Allah penularan akan menurun dan dampaknya kasus juga akan bisa ditekan,” tambah Anies.
Sementara itu, nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,06 per Sabtu (21/11). Angka tersebut meningkat dari skor pekanan sebelumnya, yaitu 1,03 (31/10); 1,04 (7/11); dan 1,05 (14/11). Hasil skor Rt tersebut menunjukkan peningkatan kembali sebagaimana data bulan Oktober yaitu skor 1,06 pada 12 Oktober 2020 dan 1,05 pada 24 Oktober 2020.
Berdasarkan analisis data FKM UI, nilai Rt tersebut kemudian dibandingkan dengan estimasi kasus baru (onset) dan persentase masyarakat yang berada di rumah (mengurangi mobilitas). Hasilnya menunjukkan:
- persentase penduduk yang berada di rumah mulai menurun sejak Oktober dan kini stabil berada di kisaran 45%
- estimasi kasus baru (onset) juga menunjukkan penurunan signfikan pada bulan Oktober, namun mulai meningkat di awal bulan November.
Estimasi kasus baru (onset) merupakan pengukuran epidemiologi berdasarkan waktu pertama kali kasus positif mengalami gejala, bukan waktu pelaporan positif kasus konfirmasi positif dari hasil uji laboratorium.(msn)