Indovoices.com –Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menjelaskan faktor penyebab tingginya kematian pada pasien Covid-19.
Selain akibat penyakit penyerta atau komorbid, sistem rujukan rumah sakit juga dinilai belum berjalan dengan baik.
“Pasien masih kesulitan mendapatkan rumah sakit rujukan,” kata Slamet saat dihubungi.
Slamet mengatakan, banyaknya kematian juga disebabkan akibat pasien Covid-19 datang terlambat, sehingga tidak bisa langsung ditangani.
Selain itu, test PCR yang membutuhkan waktu lama juga menjadi penyebabkan diagnosis menjadi terlambat dilakukan.
Penyebab lain, menurut dia, yakni tidak tersedia obat yang lengkap untuk menolong pasien Covid-19.
Pemantuan perjalanan penyakit yang kurang ketat juga salah satu faktor kematian yang tinggi.
Selanjutnya, ketersediaan alat kesehatan seperti ventilator juga masih menjadi persoalan.
“Persoalannya keterlambatan pemasangan ventilator dan tidak tersedianya ventilator di rumah sakit,” tutur Slamet.
Untuk diketahui, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah terjadi selama lebih dari enam bulan belum menunjukkan tanda akan membaik.
Hal tersebut tampak dari penambahan kasus harian Covid-19 yang kini telah tembus angka 4.000-an kasus dalam satu hari.
Pada Kamis (24/9/2020), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan data penambahan harian kasus Covid-19 sebanyak 4.634 kasus.
Penambahan kasus positif pada Kamis ini merupakan yang tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada Maret.
Adapun rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 yang tercatat, terjadi pada sehari sebelumnya yakni Rabu (23/9/2020). Saat itu ada 4.465 kasus baru selama 24 jam.
Selain itu, data pada Kamis juga mencatat adanya 128 penambahan kasus kematian akibat Covid-19.
Dengan penambahan ini, tercatat total kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 10.105 orang. (msn)