Indovoices.com- Secara umum kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan sudah sangat banyak berkurang. Berdasar pantauan citra satelit Himawari oleh BMKG pada pukul 16.00 WIB, terdeteksi asap di perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan Lampung. Pantauan titik panas berdasar citra satelit MODIS oleh LAPAN menunjukkan bahwa tidak ada titik panas (hotspot) di Riau, 2 titik panas di Jambi, 59 titik panas di Sumatra Selatan, 10 titik panas di Lampung, 2 titik panas di Kalimantan Barat, 11 titik panas di Kalimantan Tengah dan 46 titik panas di Kalimantan Selatan.
Arah angin menuju barat laut sehingga menyebabkan asap dari karhutla di sekitar wilayah Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan menuju ke Kota Palembang dan ke Jambi dan sekitarnya, hal ini menyebabkan kualitas udara di Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang pada kondisi berbaya (221,4) dan Bandara Sultan Taha Jambi pada kondisi tidak sehat (48,5), sedangkan di Bandara Pekanbaru kualitas udara pada tingkat sedang (18,9). Di Kalimantan karhutla menyebabkan asap mengarah ke Kota Palangkaraya sehingga kualitas udara pada tingkat tidak sehat (36), di Kalsel kualitas udara pada tingkat sedang (17) dan di Kalbar pada tingkat sehat (8).
Demikian disampaikan Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo, hari ini, dari Jakarta. Pemadaman di enam provinsi prioritas tetap dilanjutkan yaitu dengan mengerahkan satgas darat untuk patroli, sosialisasi dan pemadaman; Satgas Udara dengan mengerahkan 50 pesawat yaitu 36 heli water bombing, 10 heli patroli dan 4 pesawat TMC. Sampai dengan hari ini sudah 395.115.650 liter air ditumpahkan oleh helikopter water bombing, dan 273.216 kg garam NaCl untuk operasi TMC.
Di Jawa Timur
Kondisi kemarau yang panjang menyebabkan kondisi sangat kering di beberapa gunung di Jawa dan NTB, hal ini menyebabkan Karhutla juga terjadi dibeberapa tempat yaitu di Gunung Cikuray – Jabar, Gunung Ungaran – Jateng, Gunung Sumbing – Jateng, Gunung Arjuno – Jatim, Gunung Ringgit – Jatim dan Gunung Rinjani – NTB.
Berikut adalah kondisi karhutla di Jawa Timur:
1. Kebakaran Hutan di Kabupaten Malang (Gn. Kawi) *Waktu : Sabtu, 26 Oktober 2019, pkl 17.50 WIB *Lokasi : petak 212, KRPH Oro Oro Ombo, wilayah administratif Kec. Pujon, Kab. Malang *Dampak : Masih dalam pendataan. Kondisi terkini : Api belum padam. Ket : *Masih dalam proses pemdaman
2. Kebakaran hutan di Kab. Bondowoso (Gn. Ijen) *Waktu: Sabtu, 19 Oktober 2019, pkl 03.00 WIB *Lokasi: Kawasan TWA Gn. Ijen adm pemerintahan Kec. Ijen (BKSDA Ijen) *Dampak: Luas lahan terbakar ± 73 Ha. Kondisi terkini: Api belum padam.
3. Kebakaran hutan dan lahan di Kab. Banyuwangi (Gn. Ijen) *Waktu : Sabtu, 19 Oktober 2019 pukul 03.10 WIB. *Lokasi :Kawasan TWA Gn. Ijen adm pemerintahan Kec. Ijen (Gunung Rante, Gunung Ijen dan Cagar Alam Merapi Ungup Ungup), Kec. Licin *Dampak : Lahan terbakar 500 Ha. Kondisi terkini : Api belum padam.
4. Kebakaran hutan di Area Tahura R. Soeryo (Gn. Arjuno)* *Waktu : Rabu, 16 Oktober 2019, pukul 12.00 WIB. *Lokasi : Wilayah Gunung Arjuno (Kab. Mojokerto, Kab. Malang, Kab. Pasuruan dan Kota Batu). *Dampak : Masih dalam pendataan. Kondisi terkini : Api belum padam. Ket : Blok bukit semar Ds. Dilem Kec. Gondang masih dilakukan pemantauan, pemadaman pada titik api yang dapat dijangkau. Kendala penanganan lokasi atau medan sulit dijangkau untuk jalur darat, perlu upaya Water Boombing.
5. Kebakaran hutan di wilayah TNBTS (Gn. Semeru) *Waktu : Jum’at, 25 Oktober 2019, pukul 19.00 WIB. *Lokasi : Kawasan TNBTS, Blok G.Glendang Desa Oro-oro Ombo, Kec. Pronojiwo. *Dampak : Lahan terbakar 1,5 Ha. Kondisi terkini : Api Sudah padam.
Operasi Pemadaman di Jawa Timur Pemadaman karhutla di Jatim menggunakan 1 helikopter MI-8 dengan basis di Bandara Banyuwangi. Pada hari ini dilakukan pemadaman di wilayah Tamansari, Licin, Banyuwangi (Ungup-Ungup). Hari ini melakukan pemadaman dengan heli water bombing sebanyak 2 sortie.
Sortie 1 – 7 (tujuh) kali pengambilan dan pemadaman Pukul 07.30 WIB Heli Take off melaksanakan observasi area sasaran dilanjut pengambilan air di perairan watudodol.
Pukul 10.33 WIB Heli kembali ke bandara internasional banyuwangi untuk melakukan istirahat dan evaluasi.
Sortie 2 – 7 (tujuh) kali pengambilan dan pemadaman Pukul 11.59 WIB Heli Take off melaksanakan observasi area sasaran dilanjut pengambilan air di perairan pantai watudodol Pukul 14.46 WIB Heli kembali ke bandara internasional banyuwangi.
Evaluasi Operasi WB Minggu, 27 Oktober 2019, Pukul 15.30 WIB
– hari ini Heli WB sangat efisien melakukan tindakan penyiraman dengan obyek gunung Merapi ungup-ungup sebanyak 2 sorti (14 kali pengambilan dan pemadaman air) – kondisi titik api, sudah berkurang namun belum padam karena Luasnya lahan yg terbakar di titik merapi ungup – ungup Gunung Ijen – Target hari ini upaya penyekatan agar api tidak menjalar dapat dilaksanakan Operasi pemadaman akan dilanjutkan pagi ini. (jpp)