Gempa dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada hari ini, Minggu 29 Juli 2018 pukul 05.47 WIB. Gempa tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik. Menurut pemberitaan, dampak gempa menyebabkan timbulnya 10 korban jiwa, 40 lebih korban luka dan puluhan bangunan mengalami kerusakan.
Bila presiden lain mungkin sudah membatalkan kunjungannya dan memutuskan kembali ke Ibukota. Namun tidak demikian halnya dengan presiden yang satu ini, presiden yang selalu diolok-olok oleh pihak oposisi sebagai presiden yang kurus kerempeng dengan wajah ndesonya malah memutuskan untuk tetap mengunjungi Nusa Tenggata Barat (NTB).
“Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melanjutkan perjalanan menuju Sumbawa Besar,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Hal ini menunjukkan sedemikian besarnya perhatian seorang presiden seperti Jokowi terhadap rakyatnya. Bila Afghanistan yang dilanda perang saja berani beliau kunjungi, maka NTB yang terkena gempa pun berani dia hampiri. Dengan tidak menghiraukan kemungkinan terjadinya gempa susulan, beliau memutuskan untuk melihat langsung situasi dan kondisi rakyatnya sendiri.
Jokowi sendiri memiliki harapan yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di NTB, dengan membangun berbagai sarana dan infrastruktur seperti jalan dan bendungan. Salah satunya adalah tekad beliau untuk memberdayakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Melalui vlognya, Jokowi pun pernah menyampaikan harapannya tersebut.
“Saya kira semuanya berharap seperti Pak Gubernur (NTB) rakyat dapat menikmati adanya investasi yang masuk dan ya dampak kesejahteraan itu akan kelihatan,” kata Jokowi yang memprediski akan adanya penyerapan tenaga kerja 58.000 orang dari KEK Mandalika.
Banyak yang mau dibangun oleh Jokowi untuk memajukan kesejahteraan NTB. Bila selama ini wisatawan luar negeri hanya mengenal Bali sebagai destinasi wisata yang terkenal dari Indonesia, maka kini Jokowi pun bertekad ingin mengangkat NTB agar dapat berdiri sejajar dengan Bali di mata para wisatawan mancanegara.
Bahkan di Mandalika NTB pula rencananya sirkuit MotoGP akan dibangun. MotoGP adalah olahraga balapan sepeda motor yang bergengsi dan sangat populer di dunia. Saat ini pembebasan lahan untuk sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah tuntas. Pembangunan sirkuit pun akan dimulai setelah pembebasan lahan tersebut.
“Sudah mulai, desainnya sudah mulai sejak 2017 akhir sudah diajukan. Sudah mulai, pembebasan lahan sudah tuntas, tak ada masalah, itu kuncinya. itu mulai dibangun setelah pembebasan tanah selesai,” kata Kepala Biro Humas Pemprov NTB, Irnadi Kusuma di Mataram, NTB, Sabtu 28 Juli 2018.
Selain sirkuit MotoGP, di KEK Mandalika juga bakal dibangun Paramount Hotel dan diperkirakan bisa beroperasi pada tahun 2020. Kawasan itu rencananya akan dipergunakan menjadi tempat syuting film.
“Itu beberapa titik cocok untuk dikemas syuting film, ada pegunungan, perbukitan dan pantai langsung, pokoknya keren. Pengajuan izin (Paramount) seiring di KEK Mandalika peresmian akhir 2017,” ujarnya.
“Belum lama ini kita kedatangan CEO Paramount, mereka bercerita hotel yang akan dibangun akan mengambil tema perfilman, ada berbau film. Jadi kalau mau membangun hotel lisensi itu, konsep persyaratan mereka arsitekturnya ambil konsep modern, tapi di dalamnya nuansa California style” ujarnya.
KEK Mandalika sebenarnya sudah mulai dibangun sejak 29 tahun yang lalu, sayangnya kemudian menjadi proyek mangkrak. Bayangkan, mangkrak 29 tahun. Oleh Jokowi hanya butuh waktu dua setengah tahun saja untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.
Dikunjungi oleh Jokowi, April 2015, dikerjakan, selesai, lalu diresmikan oleh Jokowi, 20 Oktober 2017. Dengan lahan seluas 1.034 hektar, KEK Mandalika digarap oleh PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC), BUMN yang sukses membangun kasawan pariwisata Nusa Dua di Bali.
Posisi KEK Mandalika juga terbilang sangat strategis di Pulau Lombok. Berjarak 30 menit dari Bandara Internasional Lombok dan terbentang mulai dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan.
Pantai Kuta yang terkenal dengan pasirnya yang putih dan air laut yang jernih, lengkap dengan latar belakang pemandangan bukit menjadi pintu masuk KEK Mandalika.
Belum lagi ada Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak, penghuni asli Pulau Lombok yang berada tak jauh dari KEK Mandalika. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, berbagai fasilitas akan dibangun di KEK Mandalika tersebut.
“(Kawasan Mandalika) akan memiliki 10.000 kamar hotel, sirkuit balap kelas dunia, convention center,” kata Darmin di Pantai Kuta Mandalika, ketika itu.
Terbukti kemudian keputusan Jokowi untuk menuntaskan pembangunan KEK Mandalika, sangat tepat. Investor berebut untuk melakukan investasi di Mandalika, bahkan saat ini saja, sudah ada delapan investor besar, pada tahap awal yang tertarik membangun hotel atau resort di KEK Mandalika dengan total nilai investasi mencapai Rp 13 triliun.
Jadi jangan heran bila Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi kemudian memutuskan untuk memberikan dukungan kepada Jokowi. Puluhan tahun NTB harus menjadi salah satu provinsi yang tingkat kemiskinannya cukup tinggi. Tidak ada usaha dari pemerintahan pusat ketika itu untuk mengubah hal tersebut. Padahal NTB menyimpan potensi pariwisata yang luar biasa, bahkan tidak kalah dengan Bali.
Namun kini di tangan Jokowi, potensi daerah NTB dimaksimalkan, pembangunan sirkuit balap skala internasional, pengembangan pariwisata, bahkan investasi pun mengalir dengan derasnya ke NTB. Bila lima tahun yang lalu, NTB termasuk salah satu provinsi yang termiskin, bukan hal yang mustahil NTB lima tahun ke depan mampu mengejar ketertinggalannya terhadap provinsi-provinsi lain di Indonesia yang telah lebih dahulu maju.
Daripada coba-coba dan mempertaruhkan masa depan NTB kepada presiden yang tidak jelas wujudnya dari pihak oposisi, bukankah lebih terjamin bila Jokowi tetap menjadi presiden untuk menuntaskan pembangunan di NTB, seperti yang pernah disampaikan oleh TGB sendiri belum lama ini?
Trailer Mandalika Masa Depan
https://youtu.be/UfDwZhwGnbM