Indovoices.com –Pemerintah tengah mempersiapkan peta jalan vaksinasi virus corona. Sasaran prioritas masyarakat yang akan menerima vaksin COVID-19 tengah dikaji. Nantinya, pemerintah akan menentukan kelompok mana saja yang diprioritaskan mendapatkan vaksin sesuai dengan risikonya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, total jumlah masyarakat Indonesia yang akan disuntik vaksin corona sekitar 160 juta orang. Proses vaksinasi akan bertahap dimulai pada akhir tahun 2020.
Airlangga menjelaskan, vaksinasi akan ditujukan kepada masyarakat dengan usia produktif dari umur 19 tahun sampai 59 tahun. Dari total 160 juta orang, maka kebutuhan vaksin diperkirakan mencapai 320 juta hingga 370 juta vaksin.
“Ini targetnya diberikan ke mereka berusia produktif atau 70 persen dengan usia 19-59 tahun,” kata Airlangga dalam video conference, Jakarta.
Dia menambahkan, ada sekitar 36 juta vaksin corona yang akan tiba pada kuartal IV 2020.
“Kemudian di kuartal I-2021 75 juta, kuartal II ada 105 juta, kuartal III ada 80 juta, dan kuartal IV-2021 ada 80 juta,” imbuhnya.
Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi ini akan diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang saat ini sedang disiapkan.
“Dan tentu diutamakan kepada mereka yang di garda terdepan, baik tenaga kesehatan, dokter, perawat, tenaga medis, TNI, Polri, Satpol PP dan tentu dipertimbangkan juga untuk pasien dengan komorbid,” ungkapnya.
Sebelumnya, terkait kebutuhan dana vaksin, menurut Airlangga, perhitungan total kebutuhan vaksin akan menelan biaya sekitar Rp 37 triliun untuk 2020 hingga 2022, dengan estimasi uang muka Rp 3,8 triliun pada 2020. Sedangkan pada RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2021 sudah dialokasikan Rp 18 triliun.(msn)