Indovoices.com -Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo, memberikan keynote speech pada acara The 4th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) sejalan dengan target Indonesia yang ingin menyukseskan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).
“Indonesia sebagai salah satu negara berpendapatan menengah yang ingin lompat ke negara berpendapatan tinggi juga memiliki target pembangunan nasional yang sejalan dengan target SDG. Namun, isu gap kebutuhan dana juga masih menjadi sebuah masalah. Oleh karena itu, pemerintah terus berinovasi menciptakan berbagai skema pembiayaan,” ujarnya di Ballroom Hotel JW Marriot, Surabaya, Rabu (24/07).
Melalui berbagai program pada Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), Pemerintah berusaha untuk mencapai SDG. Salah satunya dengan membuat sebuah platform terintegrasi disebut SDG One.
Lebih lanjut, Wamen menjelaskan dengan platform ini, PT SMI mempertemukan dana publik dengan dana swasta baik dari filantropis, donor, maupun, investor. Melalui SDG One, dana akan disalurkan ke berbagai program infrastruktur yang sejalan dengan target SDG.
“Anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai SDG sangat besar dan tidak bisa dipenuhi hanya melalui APBN. Salah satu yang dapat ditawarkan adalah investasi berdampak,” tambahnya.
Menurut Global Impact Investing Network (GIIN), investasi berdampak dapat didefinisikan sebagai investasi yang dilakukan kepada perusahaan ataupun organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan bersamaan dengan pengembalian finansial.
Ia pun menjelaskan investasi berdampak memiliki 4 (empat) karakteristik inti. Pertama, niat investor untuk memiliki tidak hanya pengembalian keuangan positif dari investasinya, tetapi juga memiliki dampak sosial atau lingkungan. Kedua, pengembalian finansial. Investasi berdampak berbeda dari filantropi dengan cara yang masih mengharapkan pengembalian keuangan, meskipun dalam beberapa kasus pengembaliannya di bawah tingkat pasar.
Ketiga, tentang kisaran ekspektasi pengembalian dan kelas aset. Ini berarti bahwa dampak investasi dapat diatur dengan menggunakan kelas aset dan instrumen yang berbeda seperti kredit, keuangan mikro, modal ventura, obligasi, dan sebagainya. Keempat, dan fitur terpenting dari investasi dampak adalah pengukuran dampak.
“Ciri khas investasi berdampak adalah komitmen investor untuk mengukur dan melaporkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan investasi mereka,” ujar Wamen.(kemenkeu)