Indovoices.com –Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bicara mengenai masalah kondisi keuangan perusahaan di tengah situasi pandemi corona.
Menurut Ahok, pada akhir tahun ini perusahaan minyak dan gas milik BUMN, ini bisa meraup untung sekitar USD 800 juta. Padahal, sebelumnya rugi Rp 11 triliun.
Hal itu disampaikan Ahok dalam sambutan singkatnya di acara Special Pertashow MyPertamina secara virtual.
“Kami berterima kasih pada jajaran direksi. Tadinya kita mengalami kerugian selama pandemi. Tapi setelah melakukan penghematan dan terobosan, di akhir tahun ini ya mungkin bisa untung USD 800 juta, dari rugi Rp 11 triliun kemarin,” kata Ahok dalam acara Pertashow yang disiarkan dalam akun Youtube MyPertamina.
Selain bisa meraup untung, dia juga berharap Pertashop yang tengah dibangun secara masif oleh Pertamina, bisa terwujud di seluruh desa di Indonesia. Pertashop merupakan SPBU Pertamina yang berukuran mini agar bisa menjangkau masyarakat luas.
Harapan lain, dia juga ingin Pertamina mampu mengurangi defisit anggaran berjalan. Salah satunya dengan mengurangi kewajiban membeli minyak mentah di dalam negeri dari kontraktor asing.
“Minyak mentah jangan beli terus, harus bisa produksi di sini. Target kita 1 juta barel (produksi),” ujarnya.
Keinginan Ahok agar Pertamina tidak melulu membeli minyak mentah domestik bagian kontraktor, pernah disampaikannya beberapa waktu lalu.
Dia meminta Menteri Keuangan dan SKK Migas agar aturan yang dijalankan tahun lalu direvisi menjadi lebih fleksibel. Sebab tidak semua kilang Pertamina bisa mengolah minyak mentah yang dibeli.
Sebagai orang nomor satu di jajaran kursi komisaris, Ahok kerap melontarkan kritik kepada para direksi secara terbuka di YouTube. Dia menyebut direksi melobi menteri hingga hobi utang.
Kritik pedas Ahok ini membuat dirinya dipanggil Menteri BUMN Erick Thohir. Meski kerap mengkritik Direksi Pertamina, Ahok mengaku tidak takut dipecat sekalipun digaji Rp 201 juta per bulan.(msn)