Indovoices.com –Dugaan penyebab terbakarnya tangki di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (29/3) lalu mulai menemui titik terang. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokmengatakan penyebabnya adalah retakan yang mengakibatkan adanya kebocoran pada tangki.
Ahok menyampaikan hal tersebut seusai menggelar rapat internal pada hari ini, Kamis (1/4). Ia pun masih akan terus mendalami kasus ini lebih jauh. “Tangki ada retakan vertikal jadi bocor,” kata Ahok.
Proses investigasi gabungan pun masih akan terus berlanjut untuk mencari penyebab terjadinya retakan. Pasalnya, sertifikat layak fungsi dan catatan perawatan (maintenance) pada tangki sudah lengkap. “Harus ada investigasi buat temukan kenapa bisa ada retak,” kata dia.
Selain itu, mengingat banyaknya korban yang berjatuhan berasal dari masyarakat sekitar, Ahok menilai seharusnya Pertamina sudah mempertimbangkan jarak minimum keberadaan kilang dengan permukiman jika semua prosedur diikuti.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sebelumnya meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil investigasi dengan melibatkan aparat melihat langsung ke lokasi. Perusahaan juga mengumpulkan semua informasi, baik internal maupun eksternal, untuk menjadi bahan investigasi.
Nicke menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi di area tangki penyimpanan bahan bakar minyak atau BBM. Lokasi yang terdampak sekitar 2 hektar dari total 180 hektar area Kilang Balongan.
Dari 72 tangki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada empat tangki yang terdampak atas insiden tersebut dengan kapasitas 100 ribu kiloliter. Angka ini sekitar 7% dari total kapasitas penyimpanan di Kilang Balongan.
Seperti diketahui, Pertamina telah mematikan seluruh kobaran api di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Seluruh titik api pada empat tangki T-301 telah padam pukul 14.35 WIB.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, Tim Emergency telah berhasil memadamkan api di T-301H pada pukul 01.30 WIB dini hari. Kemudian disusul T-301E pada pukul 06.44 WIB dan tangki T-301G pada pukul 08.30 WIB.
Untuk memastikan kondisi pemadaman, Pertamina masih terus melakukan pendinginan dan pengawasan hingga seluruh titik dinyatakan aman.
Setelah dinyatakan tidak ada potensi api muncul kembali, perusahaan akan bersiap mengoperasikan kembali kilang. “Semoga dapat beroperasi kembali setelah inspeksi menyeluruh,” ujarnya.