Indovoices.com –Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tampil sebagai salah satu pembicara di acara peringatan Harlah (Hari Lahir) ke-98 Nahdlatul Ulama dan Milad ke-9 Pesantren Motivasi Indonesia (PMI). Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu, diminta pandangannya untuk mengulas topik ‘Pandemi dan Geliat Kemandirian Pesantren’.
Dalam kesempatan itu, dia mengisahkan pengalaman yang mengagetkan, yakni saat diperkenalkan dengan seorang kiai yang punya bisnis banyak. Perkenalan itu menurutnya, difasilitasi oleh Saefullah yang saat itu menjabat Sekda DKI Jakarta.
“Saya pernah ketemu Kiai dari Tiongkok ini. Waktu itu masih Pak Sekda, Pak Sekda almarhum Sekda DKI kenalin sama saya. Waduh saya kaget itu, mungkin kalau ada waktu Pak Kiai, kita perlu ke sana ke Tiongkok itu. Saya lupa namanya, waktu itu ketemu sama saya dia pakai baju kaus, celana biasa gitu, itu kayak engkoh-engkoh di Glodok,” kata Ahok dalam acara yang berlangsung secara virtual, Minggu (28/2).
“Tahu enggak? Enggak tahunya itu apa, dia itu lulusan dari Harvard Amerika. Ini kiai ini dan dia punya restoran banyak banget restorannya di Tiongkok,” imbuh Ahok.
Bahkan menurutnya, di luar bisnis restoran yang banyak itu, kiai tersebut juga punya pabrik-pabrik lampu.
Kisah itu diungkapkan Ahok untuk memberi gambaran, bahwa kemandirian pesantren bisa dibangun jika punya penghasilan sendiri untuk membiayai berbagai keperluan. Untuk mendorong kemandirian pesantren, dia pun mengutip istilah Tiongkok yakni harus mempunyai sumur sendiri.
“Di dalam pemikiran saya istilahnya pepatah Tiongkok, kita itu musti punya sumur sendiri kira-kira gitu. Artinya kalau kita gunakan bahasa ini di mana kita ada kemandirian-lah pesantren,” kata Ahok.
Menurutnya, bukan sekadar para kiai selaku pengasuh dan pengelola pesantren, para santri pun sebaiknya dilatih berbisnis. Untuk itu mereka perlu dibekali pengetahuan dan keahlian seperti bahasa Inggris, bahkan jika perlu harus mengerti tentang saham.
“Jadi para santri ini dilatih bisnis bukan cuma dilatih kerja, dilatih bisnis, dilatih berbahasa Inggris dengan baik, mengerti tentang saham. Wah anak S2 kalah ini,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ahok menyambut baik saat mengetahui santri dari Pesantren Motivasi Indonesia sudah diajarkan mengenai saham. Menurutnya hal itu penting apalagi saham memang sedang banyak dibicarakan karena cuan.(msn)