Indovoices.com –Pandemi corona di Indonesia belum menunjukkan kurva melandai dan belum diketahui kapan akan berakhir. Ahli Wabah UI Pandu Riono memprediksi penanganan virus corona masih membutuhkan waktu yang panjang dan belum akan berakhir di tahun 2020.
“Saya perkirakan lima tahun pandemi juga belum selesai. Jangan berharap tahun ini selesai, jangan harap tahun depan selesai,” Pandu dalam webinar bertajuk ‘Menakar Perilaku Masyarakat dalam Beradaptasi dengan Pandemi COVID-19.
Menurut Pandu, pemerintah seharusnya melakukan penanganan corona secara terstruktur seperti target testing hingga pelaksanaan isolasi.
Pandu tak ingin pemerintah memberikan penugasan kepada sejumlah pihak tanpa memperhatikan kemampuan yang dimiliki.
“Kita harus akui pelitanya kalau zaman Soeharto, pelitanya itu bagus, terstruktur, pelita tahun pertama, kedua, ketiga. Dalam pandemi juga kayak gitu, dalam bulan ini kita mau ngapain, bulan depan kita mau ngapain. Testing aja tidak terencana jadi tidak ada rencana sama sekali,” ucapnya.
“Jadi nunjuk-nunjuk aja ‘lo ngerjain ini naikkan testing ini’. Jadi enggak ada objektif yang kita mau pakai. Padahal objektivitas jelas kalau mau menangani pandemi begini, kalau mau menangani masalah kematian pada anak seperti ini, mengenai isolasi juga begini,” sambung dia.
Untuk itu, ia berharap Presiden Jokowi langsung turun tangan untuk memimpin penanganan pandemi corona. Dia berharap Jokowi bukan hanya sekadar memerintahkan bawahannya.
“Jadi harus dari awal itu yang mimpin adalah presiden. Kita jangan lagi nunjuk siapa pun yang dianggap jago atau superman. Jadi kalau perang tadi panglimanya, panglima tertinggi negara kita harus turun tangan, jangan nyuruh-nyuruh terus,” sebutnya.
Lebih lanjut, Pandu mengatakan, seharusnya pemerintah menangani pandemi sesuai dengan kompetensi kementerian dan lembaga yang terkait. Sehingga, virus corona dapat ditangani dengan baik.
“Kita hadapinya dengan sistem manajemen modern. Kita negara yang sudah di abad 21 masih melakukan manajemen tindak ruam, management satu tunjuk bedasarkan kedekatan atau kepercayaan enggak bisa lagi, harus bedasarkan kompetensi,” tandas Pandu.(msn)