Indovoices.com –Kapasitas rumah sakit rujukan corona sejumlah daerah hampir di seluruh Indonesia mulai terisi penuh akibat penambahan kasus positif corona yang terus meningkat.
Meski begitu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra berpandangan keterisian rumah sakit yang hampir penuh, tidak menandakan Indonesia sudah menghadapi puncak pandemi COVID-19.
“Belum, belum menjadi puncak. Kita harus menyadari perilaku virus ini berbeda dari perilaku kebijakan,” kata Hermawan dalam diskusi polemik Trijaya bertajuk ‘Kesiapan Daerah Hadapi PPKM’, Sabtu (9/1).
Menurut Hermawan, selama masih adanya aktivitas masyarakat potensi penularan corona tetap masih ada. Meskipun, aktivitas itu dibatasi jumlahnya, seperti di perkantoran.
“Perilaku kebijakan sifatnya itu jangka pendek, sifatnya itu menyelesaikan apa yang tampak di permukaan. Tapi perilaku virus ini, dia selalu masuk pada celah-celah keramaian, celah-celah aktivitas,” sebutnya.
“Katakan volume dikurangi dari 50 persen jadi 25 persen; itu tetap saja memiliki arti ada potensi penularan. Sementara para pekerja yang 25 persen akan kembali ke komunitas, klaster bergeser,” jelas Hermawan.
Meski begitu, ia menyambut baik upaya pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) demi menurunkan kurva penularan kasus.
“Tapi untuk sementara, untuk melandaikan kurva sementara ini kita apresiasi pemerintah ambil upaya lebih besar dengan PPKM,” tutup dia.(msn)