Indovoices.com –Sejumlah negara bersiap memberikan vaksin corona, menyusul tuntasnya uji klinis tahap akhir dari sejumlah industri farmasi. Kegiatan vaksinasi juga akan dilakukan Indonesia, yang telah menerima pengiriman vaksin siap pakai tahap pertama, sebanyak 1,2 juta dosis dari Sinovac, China.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menjelaskan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk membangun herd immunity vaksinasi dilakukan terhadap 67 persen populasi penduduk berusia 18-59 tahun. Untuk di Indonesia, persentase itu setara 160 juta penduduk.
Tapi menurut Terawan, sebagian besar atau 70 persen dari jumlah itu, harus melakukan vaksinasi mandiri alias bayar sendiri. Hanya 30 persen sisanya yang akan mendapat vaksinasi gratis.
“Waktu itu dasarnya adalah berapa orang yang mampu jumlahnya di Indonesia. Oleh Menkeu (Sri Mulyani) dijawab sekitar 78 juta (orang) untuk kira-kira mampu berbayar. Karena ini masih jumlah [warga yang berusia] 18-59 tahun,” kata Terawan dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (10/12).
Untuk mengurusi vaksin corona berbayar ini, Menkes Terawan telah menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir yang mengurusinya. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tanggal 3 Desember 2020.
“Jadi Insya Allah target 75 juta bulan depan Januari sudah bisa terlaksana. Ada yang namanya vaksin bantuan pemerintah dan ada yang namanya vaksin mandiri,” kata Erick Thohir dalam webinar.
Tapi baik Menkes Terawan maupun Erick Thohir, belum dapat mengungkapkan harga vaksinasi yang harus ditanggung masyarakat di jalur mandiri itu. Kebijakan vaksinasi berbayar ini pun, berbeda dengan kebijakan sejumlah negara yang memberikan vaksin corona gratis untuk seluruh rakyatnya.
Ada yang Niat Beli, Kanada Gratiskan Vaksin
PM Kanada Justin Trudeau memastikan akan menyediakan vaksin corona Pfizer bagi warga negaranya secara gratis. Kebijakan itu diambil setelah ada isu pihak lain di luar pemerintah yang akan melakukan pembelian vaksin sendiri. Adalah National Hockey League yang tertarik untuk membeli vaksin begitu pembelian pribadi tersedia.
“Yang dapat saya jamin warga Kanada adalah komitmen kami kuat dan berfokus pada pemberian vaksin gratis untuk semua warga Kanada. Prioritasnya, tentu saja, warga Kanada yang rentan dan kelompok tertentu,” kata Trudeau, dikutip dari CBC News, Minggu (13/12).
Ikut Program Vaksin WHO, Jepang Gratiskan Rakyat
Kementerian Kesehatan Jepang berpartisipasi dalam program vaksin COVID-19 yang dikembangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikenal sebagai COVAX. Berbeda dengan Indonesia yang sudah mulai melakukan pengadaan, Jepang akan mengamankan vaksin corona untuk seluruh warganya pada pertengahan tahun 2021. Seperti dikutip dari kantor berita Kyodo, Pemerintah Jepang akan menggratiskan vaksin corona untuk seluruh warganya.
70 Persen Warga Saudi Dapat Vaksinasi Gratis
Pemerintah Arab Saudi akan menggratiskan vaksin COVID-19 untuk semua warganya. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Saudi pada Senin (23/11) yang disiarkan oleh TV pemerintah. Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Saudi berharap memiliki vaksin yang cukup untuk menjangkau setidaknya 70 persen populasi di negara itu pada akhir tahun 2021.
4 Negara Eropa Gratiskan Vaksin Corona
Selain ketiga negara di atas, setidaknya ada 4 negara lain di Eropa yang secara terbuka sudah mengumumkan akan menggratiskan vaksin bagi rakyat mereka. Empat negara itu yakni Finlandia, Prancis, Belgia, dan Portugal. Negara-negara yang menggratiskan vaksin corona tersebut, memang terbilang negara maju dengan perekonomian yang kuat.
Mesir, Ekonomi-nya di Bawah RI, Gratiskan Vaksin Corona
Meski bukan terbilang sebagai negara maju, Mesir telah mengumumkan akan menggratiskan vaksin corona bagi rakyatnya. Dikutip dari Egypt Today, Jumat (11/12), Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed, mengumumkan program vaksinasi gratis itu dengan vaksin yang dibeli dari Sinopharm, China, dan juga vaksin dari Uni Emirat Arab.
Untuk diketahui, sejumlah indikator makro ekonomi yang dilansir Bank Dunia, menunjukkan posisi perekonomian Mesir berada di bawah Indonesia. Hal itu terlihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDP), PDB per Kapita, serta perbandingan APBN kedua negara.
Berikut indikator-indikator makro ekonomi tersebut:
PDB (2019)
Indonesia: USD 1.119.191 juta dolar (ranking 16 dunia)
Mesir: USD 303.175 juta (ranking 40 dunia)
PDB per Kapita (2019)
Indonesia: USD 4.135,6
Mesir: USD 3.020
APBN
Indonesia (2020) Berdasarkan Perpres No. 72/2020: Rp 2.739,2 triliun (USD 194 miliar)
Mesir (2020-2021): 2,297 triliun pound Mesir (USD 146,4 miliar)
Sebagai catatan, tahun anggaran Mesir dimulai pada Juli hingga Juni tahun berikutnya. (msn)