Indovoices.com –Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021), masih berlanjut.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memutuskan untuk memperpanjang operasi pencarian selama 3 hari.
Artinya, hari ini, Selasa (19/1/2021), operasi pencarian sudah memasuki hari ke-11. Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sejumlah temuan dari dasar laut mulai dari serpihan pesawat hingga bagian dari kotak hitam pesawat.
Berikut ini rangkuman Kompas.com seputar operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
1. Operasi Pencarian Diperpanjang Karena Alasan Kemanusiaan
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya kembali memperpanjang operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari hingga Kamis (21/1/2021).
Ini adalah kali kedua operasi SAR diperpanjang selama tiga hari.
Menurut Bagus, operasi pencarian diperpanjang karena alasan kemanusiaan. Basarnas memahami keinginan pihak keluarga korban yang berharap semua korban dievakuasi dari dasar laut.
“Yang jelas (alasan) pertama adalah kemanusiaan. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 (korban) yang diidentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban,” kata Bagus saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
“Semakin banyak jumlah kantong yang kami temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi,” lanjut dia.
Perpanjangan waktu pencarian juga dinilai sebagai pengganti waktu operasi pencarian yang sempat tertunda karena cuaca buruk.
2. Flight Data Recorder (FDR)
Flight data recorder (FDR) atau bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan tim SAR gabungan pada Selasa (12/1/2021).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan kronologi penemuan FDR tersebut. Menurut Hadi, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono awalnya melaporkan penemuan pecahan FDR pada Selasa sekitar pukul 14.00 WIB.
Untuk diketahui, FDR adalah perangkat dalam black box yang merekam data penerbangan. Sementara itu, ada perangkat lainnya dalam black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot dan kopilot dalam kokpit pesawat.
Kemudian, pukul 16.40 WIB, KSAL melaporkan penemuan FDR setelah tim penyelam melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal pecahan black box.
“Pukul 16.40 KSAL melaporkan kembali bahwa Flight Data Recordersudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa Underwater Locator Beacon ditemukan sebanyak dua,” ujar Hadi.
3. Penemuan Bagian CVR
Bagian baterai dan casing CVR Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada Jumat (15/1/2021) sore.
Kemudian, pada Minggu (17/1/2021), tim SAR menemukan kembali bagian dari CVR, yakni CVR electronic. CVR electronic adalah unit yang berfungsi untuk menangkap data percakapan atau suara yang ada di cockpit.
Meskipun begitu, tim SAR masih mencari bagian lain dari CVR yang disebut Crash Survivable Memory Unit yang berisi data percakapan atau suara di cockpit hingga Senin kemarin.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan, pihaknya telah mempersempit wilayah operasi pencarian Sriwijaya Air 182 di bawah laut untuk memudahkan pencarian bagian lain dari CVR sekaligus mengevakuasi korban.
“Sehingga penyelam kita yang jumlahnya cukup banyak itu bisa lebih fokus ke sektor yang kita harapkan di situ ditemukan 3 unsur tadi ya,” ujar Rasman.
4. Sebanyak 310 Kantong Berisi Bagian Tubuh Korban Dievakuasi
Hingga Selasa kemarin, total sebanyak 310 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil dievakuasi.
Selain itu, ada juga 60 kantong berisi serpihan pesawat dan 55 bagian potongan besar badan pesawat.
5. 34 Korban Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 34 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, hingga Selasa kemarin.
Berikut daftar korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:
- Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021
- Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021
- Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021 10
- Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021
- Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 202
- Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rizky Wahyudi, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rosi Wahyuni, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Lu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021
- Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021
Dari 34 korban yang telah teridentifikasi, 23 jenazah di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Jenazah yang diserahkan ke pihak keluarga masing-masing atas nama Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko.
Kemudian, Agus Winarni, Pipit Piyono, Ihsan Adhlan Hakim, Isti Yudha Prastika, Ninda Amelia, Putri Wahyuni, Yohanes Suherni, Indah Halimah Putri, Arifin Ilyas, Makrufatul Yeti, dan Khasanah.
Lalu, Oke Dhurrotul Jannah, Yuni Dwi Saputri, Lu Iskandar, Nelly, Rizky Wahyudi, Rosi Wahyuni, Diego Mamahit, dan Supianto.(msn)