Indovoices.com –Angka kasus Covid-19 di Jakarta melonjak sejak 9 Juni 2021. Pemerintah DKI Jakarta menyebut penambahan kasus yang signifikan terjadi akibat libur Lebaran 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyebut tingginya mobilitas masyarakat memang berpotensi menularkan virus Corona.
Berikut fakta-fakta di sekitar lonjakan angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta:
1. Tembus rekor hingga 4 ribu tambahan kasus
Pada 17 Juni 2021, ditemukan 4.144 kasus positif baru. Angka ini hampir mendekati rekor tertinggi penambahan kasus yang terjadi pada 7 Februari 2021. Kala itu, ada tambahan 4.213 pasien Covid-19 baru.
Esok harinya, 18 Juni, Jakarta mencetak rekor tertinggi. Kasus Covid-19 bertambah 4.737. Satu hari berikutnya pasien yang terinfeksi Corona bertambah 4.895 orang.
2. Covid-19 menyerang anak-anak usia 0-18 tahun
Dari tambahan 4.144 kasus pada 17 Juni, 16 persen di antaranya adalah pasien anak-anak berusia 0-18 tahun. Menurut Dwi, tercatat 661 pasien anak-anak, 144 kasus di antaranya balita.
3. Temuan 33 varian baru Covid-19
Kementerian Kesehatan mendapati 33 varian baru Covid-19 atau variant of concern (VoC) di Jakarta. Hasil itu didapati dari pemeriksaan terhadap total 980 sampel yang diduga mutasi virus varian baru.
Sebanyak 33 varian baru ini terdiri dari 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), dan 18 varian Delta (B.1617.2). Jumlah ini naik dari sebelumnya ditemukan 19 kasus varian baru.
Di sisi lain, transmisi lokal varian baru terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Total ada 10 pasien dan perawat RSCM yang tertular varian Delta.
4. Tempat isolasi hampir penuh
Seiring dengan kenaikan kasus, tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan juga hampir penuh. Kenaikan tingkat keterisian tempat tidur mulai tampak pada 7 Juni 2021. Ada kenaikan dalam tiga pekan berturut-turut.
Dinas Kesehatan DKI mencatat per 23 Mei, tempat tidur isolasi telah terisi 28 persen dan ICU 31 persen. Satu pekan berikutnya, 30 Mei, angka ini naik menjadi 33 persen tempat tidur isolasi dan 38 persen ICU.
Jumlah kasus Covid-19 meningkat lagi pada 5 Juni. Tingkat keterisian tempat tidur isolasi di periode ini mencapai 42 persen dan ICU 45 persen. Per 19 Juni, tempat tidur isolasi terisi 7.919 dari 8.924 unit alias 89 persen. Lalu ICU terpakai 963 dari 1.189 atau 81 persen.