Indovoices.com-Pekan Olahraga dan Seni antar Pesantren (Pospenas) 2019 dibuka Menag Fachrul Razi. Helat pembukaan berlangsung di Stadion Arcamanik, Bandung.
Tampak hadir, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin beserta jajarannya, dan ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang kompetisi tiga tahunan ini akan berlangsung lima hari, 25 – 30 November 2019.
Pospenas merupakan kerjasama antar kementerian yang dibentuk melalui nota kesepahaman antara Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Pariwisata. Tahun ini adalah ajang Pospenas ke delapan, sejak kali pertama digelar tahun 2001.
“Pospenas merupakan bentuk penghargaan negara kepada santri. Ini yang terbesar dilihat dari sisi peserta, jenis pertandingan, cabang olahraga, dan seni,” kata Menteri Agama Fachrul Razi.
Santri, kata Menag, adalah aset bangsa yang menjadi garda terdepan persatuan. Ada tiga kelebihan santri, yaitu sehat, cerdas, dan amanah. Cerdas karena bangun pagi salat subuh. Cerdas karena ilmunya bermacam-macam dan amanah karena membawa pedan dari orangtua, kiyai, dan Allah SWT.
Fachrul melanjutkan, ini adalah pekan olahraga yang membangun mental dengan penuh kegembiraan. Dari sisi peserta, event ini diikuti oleh ribuan atlet dari pesantren yang tersebar di seluruh nusantara.
Menurut Menag, dewasa ini pesantren telah giat berbenah diri. Pendidikan yang diterapkan pesantren sudah merambah masuk ke berbagai bidang di luar ilmu pengetahuan keagamaan-keislaman, yakni ilmu-ilmu yang lazim dipahami oleh sebagian besar masyarakat sebagai ilmu umum. Sebenarnya Islam tak mengenal dikotomi ilmu agama atau ilmu umum, maka kata Menag, Pospenas ini tepat menjadi wahana adu prestasi bagi kalangan pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengungkapkan, sejak digelar pertama kali tahun 2001, animo santri ikut Pospenas luar biasa. Sebagian besar pesantren memang mengembangkan cabang yang dilombakan dan antusias terlibat. “Event ini awalnya digelar dua tahunan, namun sejak 2007 menjadi tiga tahunan,” katanya.
Pada Pospenas kali ini, 3.090 orang akan terlibat. Di antaranya 1.541 atlit, 589 seniman, 960 official dan pendamping dari 34 provinsi.
Cabang yang dilombakan adalah atletik, bola voli, futsal, senam santri, dan permainan adat. Kemudian ada cabang kaligrafi, pidato tiga bahasa, seni lukis, seni kriya, hadrah, puidi dan stand up commedy.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, Pospenas adalah arena silaturahim pesantren, santri dan kiyai. “Lebih dari itu sebagai ajang pencarian bakat. Santri itu tidak hanya bisa ngaji, pidato, dan tahlil. Hari ini akan diperlihatkan bakat mereka yang sesungguhnya,” katanya.
Menurut Uu, santri di bawah kepemimpinan presiden Jokowi menjadi begitu populer dan dihargai. Hari santti telah diperingati sebanyak empat kali dan pesantren diakui ijazahnya.
“Hadiah terakhir ini adalah Undang-Undang Pesantren yang menjadi puncak penghargaan terhadap pesantren. Dulu pesantren itu disebut pendidikan alternatif non formal, dengan undang-undang yang baru sekarang pesantren menjadi jenjang pendidikan mainstream,” pungkasnya. (jpp)