Indovoices.com –Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiaro mengungkapkan angka kematian tenaga kesehatan akibat virus corona terus bertambah setiap hari. Data terbaru, ada satu dokter yang meninggal dunia karena COVID sehingga total dokter yang meninggal menjadi 200 orang.
“Sampai hari ini ratusan ribu (orang) sudah terinfeksi (COVID-19) dan setiap hari meninggal lebih dari 100 orang. Dokter sudah meninggal hampir 200, hari ini ada yang meninggal satu lagi,” ujar Slamet dalam konferensi pers, Senin (14/12).
Buruknya penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat, menurut Slamet, menjadi alasan masih tingginya angka infeksi hingga kematian akibat COVID-19. Penambahan kasus itu terus terjadi meski IDI telah berulangkali mensosialisasikan pentingnya hidup sehat di masa pandemi ini.
“Karena kita sudah melakukan upaya-upaya pengendalian pandemi, pertama adalah menggunakan protokol kesehatan. Pasti Bapak Ibu tahu protokol kesehatan tidak dijalankan dengan baik oleh masyarakat Indonesia,” ucap Slamet.
Oleh karena itu, Slamet menilai program vaksinasi adalah langkah paling tepat untuk menekan agar angka infeksi atau kematian karena corona tidak terus bertambah. Terlebih, hingga kini obat-obatan yang dapat membunuh virus corona belum dapat ditemukan.
Atas dasar itu pula, IDI menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah untuk menggulirkan program vaksinasi tersebut untuk memastikan penularan tak semakin parah terjadi.
“Kemudian di sisi lain obat sampai hari ini juga tidak ada yang spesifik untuk membunuh COVID-19, sehingga mau tidak mau harapan kita adalah vaksin. Selama vaksin itu dinilai dan dinyatakan aman oleh Badan POM, ya, kita harus melakukan. Itu pendapat kita untuk mendukung program vaksin,” pungkasnya.(msn)