Indovoices.com – Sebanyak 135 pelamar mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) – Tes Wawancara Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian ESDM Tahun 2018, yang dilangsungkan di Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 18, Jakarta, Senin (10/12). Tes wawancara ini merupakan tahapan akhir dalam penerimaan 65 formasi CPNS Kementerian ESDM dan akan berlangsung hingga Selasa (11/12) besok.
Tes wawancara tersebut terdiri dari 3 tahapan, wawancara user sesuai dengan bidang formasi yang dilamar oleh peserta, wawancara Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menggali motivasi, integritas, kemampuan kerjasama dan ideologi Pancasila peserta, dan terakhir wawancara Bahasa Inggris oleh Staf Ahli Menteri ESDM.
Peserta yang mengikuti sesi wawancara diwajibkan hadir 30 menit sebelum jadwal wawancara, dan apabila terlambat atau tidak datang, maka akan dianggap gugur dalam proses seleksi CPNS ini. Sebagaimana tahapan tes CPNS sebelumnya (SKD dan SKB), untuk menjamin transparansi, pada tes wawancara, peserta juga dapat mengetahui nilai masing-masing langsung setelah wawancara selesai dilakukan (real time), melalui layar yang disediakan di ruang tunggu.
Ditemui di lokasi, Indra Pribadi salah seorang peserta tes menceritakan dirinya sempat gugup karena ini merupakan kali pertamanya mengikuti tes CPNS. “Wawancara yang pertama itu wawancara user, Bapaknya baik, tapi saya nervous (gugup) jadi agak terpotong-potong bicaranya, dan kedua wawancara SDM, itu lebih nervous lagi karena yang wawancara ada tiga orang,” ungkap Indra.
Hal serupa diungkapkan Pradini Rahalintar yang akrab disapa Rara. Rara, lulusan S2 Teknik Perminyakan ITB ini mengungkapkan tes wawancara yang diselenggarakan sangat berbeda dengan wawancara pekerjaan biasanya. “Saya pikir bakal menegangkan dan kaku, ternyata sangat welcome dan bikin santai, jadi seru,” ujar Rara.
Sementara itu, Bonar Mangara Trijaya Manurung, yang sebelumnya meraih nilai tertinggi SKD dengan total nilai 411 mengungkapkan sengitnya persaingan nilai antar rekan yang mendaftar dalam formasi yang sama. “Grogi dan deg-degan. Skornya sangat sedikit bedanya dengan saingan. Tinggal berserah sama Tuhan sekarang,” ujar Bonar yang memuji pelaksanaan tes yang benar-benar menunjukkan transparansi nilai kali ini.
Penulis: Dhieta Moelya/ Khoiria Oktaviani