Indovoices.com-Baku tembak terjadi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (13/12/2019). Sekelompok sipil bersenjata diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tiba-tiba menyerang personel Operasi Tinombala dan warga desa setempat.
Baku tembak itu menyebabkan satu orang anggota Brimob Polda Sulteng Bharaka Anumerta Mohammad Syaiful Modori gugur.
Hingga saat ini Tim Operasi Tinombala masih memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora.
Berikut 4 fakta mengenai baku tembak di Sulteng:
1. Gugur tertembak sehabis shalat Jumat
Sorang anggota Brimob, Bharatu Mohammad Syaiful Modori gugur saat baku tembak dengan kelompok MIT.
Syaiful merupakan personel Kompi III A Pelopor Sat Brimob Polda Sulteng.
Melansir Antara, Syaiful tertembak usai menunaikan shalat Jumat berjamaah dengan warga pada Jumat (13/12/2019) sekitar pukul 12.30 Wita.
Lokasi kontak senjata terjadi berjarak kurang lebih 50 meter dari pos sekat Alfa 16, tempat Syaiful bertugas.
2. Tertembak di bagian belakang dan perut
Jenazah Syaiful tiba di Polsek Sausu sekitar pukul 20.40 WITA dan dikawal sejumlah personel bersenjata lengkap.
Dari Polsek Sausu, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan proses visum.
“Dari hasil identifikasi setelah jenazah tiba di RS Bhayangkara korban tertembak di bagian punggung dan perut,” ungkap Irjen Lukman Wahyu Hariyanto di RS Bhayangkara Palu.
3. Mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Syaiful mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat dari Bharatu menjadi Bharaka Polisi. Jenazah Syaiful akan dimakamkan di kampung halamannya, Pandeglang, Banten. Upacara pemberangkatan jenazah Syaiful dipimpin oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Lukman Wakyu Hariyanto.
Kapolda sempat menyampaikan rasa belasungkawanya.
“Atas nama pimpinan, selaku Kapolda Sulawesi Tengah menyampaikan duka cita mendalam kepada adik kita, rekan kita, sahabat kita Almarhum Bharaka Anumerta Mohammad Syaiful Muhdori yang gugur dalam menjalankan tugas operasi Tinombala,” ucapnya.
4. Pelaku teror diburu
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono membenarkan, kelompok DPO MIT Poso menyerang anggota dan warga saat selesai salat Jumat. Usai penembakan, pelaku melarikan diri dan berpencar
Tiga orang, lanjutnya, berlari ke arah SD Salubanga. Sedangkan sisanya berlari ke arah mushola. Beberapa saat kemudian kembali terjadi penyerangan. Tak hanya melepas tembakan ke arah pos polisi, pelaku sempat menyandera anggota pos itu.
“Pelaku sempat menyandera warga serta anggota Pos Sekat yang pulang dari salat Jumat namun anggota Pos Sekat sempat melarikan diri,” ujar Argo.
Sejam kemudian bala bantuan datang. Ia belum dapat memastikan apakah ada korban lain selain Syaiful. (msn)